Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Disini Kami Terseri,
Kisah Tombang Bersaudara Anak Santri PPIC Alhidayah Kampar, Saidul: Kini, saya hadir di sini kembali
RADARPEKANBARU.COM- /Oleh : Saidul Tombang/ Kamis, 14 September 2017, adalah hari paling epik bagi saya. Terus terang saya gamang, serasa terbang. Dada ini sebak. Hati pun terasa sesak. Kehadiran saya di panggung Pondok Pesantren Islamic Center Alhidayah Kampar ini, di depan ribuan jamaah, di depan buya yang merupakan anak buya yang mengajar saya, di depan guru masa lalu, tentulah ini membawa saya dalam gagu, penuh rasa malu.
Setelah 20 tahun, memang inilah kali pertama saya naik panggung di sini. Di depan orang-orang yang sebagiannya adalah masa lalu saya. Walaupun sebagiannya lagi tentulah akan menjadi masa depan saya, tetap saja sejarah 30 tahun lalu tak bisa saya lupa. Bagaimana dulu, seorang Saidul kecil, tahun 1987, hadir di sekolah ini. Lelaki kecil yang sangat unyil. Yang sekolah kadang tak pakai terompah, yang masak nasi di kompor minyak tanah kadang tak matang. Yang sekolah tak pernah ragu walau tak pernah ada uang di saku.
Kini, saya hadir di sini. Kembali setelah lama pergi. Tapi bagi saya, yang berdiri di panggung ini adalah saya yang lama juga. Saya yang masih suka mewek. Yang suka grogi kalau dipandangi. Saya adalah orang yang paling menggeletar bila disebut nama sekolah ini. Bahkan, dalam sambutan, saya hampir tak menyelesaikan kata ketika menyebut nama sekolah ini karena tiba-tiba sebak merebak dan menyebabkan lidah ini susah berucap.
Pondok pesantren ini bagi saya adalah candradimuka. Di sinilah pondasi itu dibangun. Di sinilah saya terseri. Tujuh tahun di sini, yang setiap waktu hanya makan dengan sambal keripik ubi dengan campuran sedikit ikan teri, adalah histori yang selalu fana di sanubari. Ketika harus bangun sebelum pagi, ketika harus membaca kitab tak berbaris, ketika sama-sama kawan di asrama yang kehidupannya sungguh menusuk hati. Asrama papan, susah makan, mandi di lekuk-lekuk air keruh, dan shalawat di kala subuh yang selalu bergemuruh.
Saya cinta dengan pondok ini. Keluarga saya juga. Saya, adik saya Sahrul Tombang, Mursyida, dan Mawardi Tombang adalah empat dari tujuh bersaudara yang menghabiskan tujuh tahun bersekolah di sini. Bahkan saking cintanya dengan pondok ini, saya pun menemukan sang belahan hati pujaan jiwa dan kemudian menjadi istri setia di sini.
Maka jangan tanya lagi betapa saya mérindukan suasana ini. Ini adalah rindu tak bertepi. Rindu ingin seperti dulu lagi.
Terima kasih kepada seluruh pimpinan pondok, majelis guru, santri dan santriwati, alumni, dan masyarakat sekitar. Terima kasih sudah memberi laluan kepada perusahaan kami, Inforiau, untuk meraikan ulang tahun yang ketiga di sini. Semoga seluruh amal Bapak dan Ibu semua dibalas dengan pahala oleh Allah SWT. Amim...***
Saidul Tombang adalah Ceo Info Riau
HUT RI, Pesan Bung Karno dan Pemilu 2024* Oleh : Agusyanto Bakar
Sempena Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 kemerdekaan RI, patut disimak kembali amanat ba.
Bersama Kita Menjaga Bumi Untuk Penerus Bangsa, Peduli Sekarang atau Musnah Perlahan
Oleh: Safrina SuryaningsihRADARPEKANBARU.COM-Permasalahan mengenai isu li.
PASTIKAN KITA PUNYA URGENSI DAN ALASAN YANG KUAT UNTUK MENGUBAH SISTEM PEMILU
PASTIKAN KITA PUNYA URGENSI DAN ALASAN YANG KUAT UNTUK MENGUBAH SISTEM PEMILU &nbs.
Tragedi Oktober di Kanjuruhan
DUNIA sepak bola Indonesia berduka cita. Kompetisi Liga 1 yang mempertandingkan .
Pemerintah Gulirkan Vaksinasi Tahap Ketiga untuk Berikan Perlindungan Pada Masyarakat Rentan
PEKANBARU - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menggulirkan vaksinasi taha.