Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Kejati Riau Membantah Telah Menerima SPDP Kasus PT Hutahean
RADARPEKANBARU.COM - Kejaksaan Tinggi Riau membantah telah menerima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) terhadap perusahaan perkebunan sawit PT Hutahean dari Kepolisian Daerah setempat terkait kasus lahan diduga di luar Hak Guna Usaha.
"PT Hutahean sekarang belum ada SPDP, saya sudah cek tadi. Belum ada," kata Asisten Pidum Kejati Riau, Zainul Arifin saat pemaparan tahunan periode Januari-Juni 2017 di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan keluarnya Sprindik dan SPDP ke Kejati dari kepolisian juga harus ada jaraknya, yakni tujuh hari. Karena itu, pemberitaan yang menyatakan kasus PT Hutahean yang sudah naik ke penyidikan secara administrasi harus diulang lagi penerbitan Sprindik-nya.
Pernyataan telah dikeluarkannya SPDP oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau adalah sekitar awal Juli lalu.
"Jika benar, dipastikan jarak antara Sprindik dan SPDP kalau memang belum diterima Kejati tentu sudah lebih dari tujuh hari sampai saat ini," katanya.
Jika begitu, kata Zainul, kalau di kemudian hari Polda Riau memberikan SPDP maka akan diminta ulang lagi oleh Kejati. Dia mencontohkan ada kasus serupa yang demikian, yakni perkara Gudang Avian Pekanbaru.
"Gudang Avian SPDPnya sudah dikembalikan lagi karena ada batas waktu tujuh hari itu. Itu sudah 30 hari tak ada tindak lanjut P17, maka kita kembalikan berkasnya. Sampai sekarang belum ada kasus itu berkasnya," ungkap Aspidum.
Kepala Kejati Riau, Uung Abdul Syakur menambahkan, adanya waktu jarak itu berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi. Tujuannya untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat yang berperkara.
"Ketika lebih kita kembalikan, proses baru lagi, itu saya anjurkan kalau lebih kembalikan. Karena nanti takut di sidangnya bebas, saya tak mau ambil resiko," ujar Uung. (radarpku)
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.