PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2577 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2741 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2557 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2412 Kali
Lahan Bersengketa dengan PT NWR, Masyarakat Langgam Pilih Direlokasi
Masyarakat Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan Demo
Pangkalan Kerinci, (radarpekanbaru.com) - Pemkab Pelalawan bersama Polres Pelalawan dan PT. NWR serta masyarakat, Jum'at lalu (7/2/2014) bertempat di kantor balai Desa Segati, duduk bersama membicarakan permasalahan sengketa lahan areal konsesi PT. NWR di Dusun Sei Lagan, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan yang diduduki oleh masyarakat setempat.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi melalui Kasubag Humas Polres Pelalawan AKP. Lumban G Toruan, Sabtu (8/2/2014). Lumban mengatakan, mediasi itu dilakukan guna mencari solusi permasalahan sengketa lahan antara masayarakat dengan perusahaan.
Lebih jauh Lumban mengatakan, dalam mediasi itu dilakukan tanya jawab dan selanjutnya Pemkab Pelalawan, Polres Pelalawan dan pihak perusahaan memberikan 3 opsi kepada masyarakat agar mau meninggalkan areal atau lahan yang telah diklaimnya.
"Opsi itu yang pertama pihak perusahaan akan memberikan ongkos bagi masyarakat yang mau pulang kampung. Kedua, perusahaan dapat menerima masyarakat untuk menjadi karyawan dan disiapkan mess,"terang Lumban.
Masih kata Lumban, opsi ketiga masyarakat akan direlokasi. Dan setelah dilakukan mediasi itu, maka masyarakat memilih opsi ke tiga.
"Pemerintah dalam hal ini akan mengusahakan relokasi jika ada lahan lain yang mencukupi dan tidak dalam kawasan konsesi dan HTI maka masyarakat akan dipindah kelokasi itu,"ujar Lumban.
Sebagai tindak lanjut, sambung Lumban, Batin Antan-antan bersama Sekdes Segati dan perwakilan PT NWR mencari lahan kosong untuk dijadikan relokasi.
"Camat, Kades Desa Sei Lagan, Ketua kelompok tani Desa Sei Lagan bersama anggota Polsubsektor Segati akan mendata kembali masyarakat yang benar-benar berdomisili di Sei Lagan, sedangkan masyarakat yang tidak aktif akan dicoret dari kelompok tani,"jelasnya.
Lumban menambahkan, saat ini PT NWR telah menurunkan 400 orang karyawanya untuk melakukan penanaman akasia diluar tapak rumah masyarakat, dengan pengawalan dari Brimob dan anggota Polres Pelalawan.
Hadir dalam mediasi itu diantaranya, Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijad, Asisten I Hadi Penandio, Kadishutbun Hambali, Camat Langgam Faisal, Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kades Segati, perwakilan PT NWR, serta para datuk atau pemangku adat dan sekitar 200 orang masyarakat Desa Sei Lagan.(grc)
Editor : Alamsah
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi melalui Kasubag Humas Polres Pelalawan AKP. Lumban G Toruan, Sabtu (8/2/2014). Lumban mengatakan, mediasi itu dilakukan guna mencari solusi permasalahan sengketa lahan antara masayarakat dengan perusahaan.
Lebih jauh Lumban mengatakan, dalam mediasi itu dilakukan tanya jawab dan selanjutnya Pemkab Pelalawan, Polres Pelalawan dan pihak perusahaan memberikan 3 opsi kepada masyarakat agar mau meninggalkan areal atau lahan yang telah diklaimnya.
"Opsi itu yang pertama pihak perusahaan akan memberikan ongkos bagi masyarakat yang mau pulang kampung. Kedua, perusahaan dapat menerima masyarakat untuk menjadi karyawan dan disiapkan mess,"terang Lumban.
Masih kata Lumban, opsi ketiga masyarakat akan direlokasi. Dan setelah dilakukan mediasi itu, maka masyarakat memilih opsi ke tiga.
"Pemerintah dalam hal ini akan mengusahakan relokasi jika ada lahan lain yang mencukupi dan tidak dalam kawasan konsesi dan HTI maka masyarakat akan dipindah kelokasi itu,"ujar Lumban.
Sebagai tindak lanjut, sambung Lumban, Batin Antan-antan bersama Sekdes Segati dan perwakilan PT NWR mencari lahan kosong untuk dijadikan relokasi.
"Camat, Kades Desa Sei Lagan, Ketua kelompok tani Desa Sei Lagan bersama anggota Polsubsektor Segati akan mendata kembali masyarakat yang benar-benar berdomisili di Sei Lagan, sedangkan masyarakat yang tidak aktif akan dicoret dari kelompok tani,"jelasnya.
Lumban menambahkan, saat ini PT NWR telah menurunkan 400 orang karyawanya untuk melakukan penanaman akasia diluar tapak rumah masyarakat, dengan pengawalan dari Brimob dan anggota Polres Pelalawan.
Hadir dalam mediasi itu diantaranya, Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijad, Asisten I Hadi Penandio, Kadishutbun Hambali, Camat Langgam Faisal, Kapolsek Pangkalan Kerinci, Kades Segati, perwakilan PT NWR, serta para datuk atau pemangku adat dan sekitar 200 orang masyarakat Desa Sei Lagan.(grc)
Editor : Alamsah
BERITA LAINNYA +INDEKS
Rusia Veto Resolusi PBB Tentang Pencegahan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa
RADARPEKANBARU.COM - Resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi seperangkat aturan guna mencegah perlom.
Pria Ukraina di Luar Negeri Diminta Pulang untuk Ikut Perang
RADARPEKANBARU.COM - Kekurangan tentara di medan perang, mendorong Ukraina menarik warga mereka yang.
Di Tengah Ketegangan dengan China, Filipina Terima Rudal Canggih India
RADARPEKANBARU.COM - Filipina menerima pasokan rudal jelajah supersonik canggih buatan India, BrahMo.
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
TULIS KOMENTAR +INDEKS