PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2574 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2736 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2554 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2409 Kali
Sabaruddin alias TABE Suami Nova Linda, Caleg Partai Nasdem Kampar Diduga Pelaku Trafficking
ABG digauli berkali-kali oleh sang Kades Asal Tapung Kab.Kampar Riau
Sa (18) didampingi keluarganya, saat melapor ke P2TP2A Riau.
PEKANBARU,(radarpekanbaru.com)-Sabaruddin alias TABE, Kepala Desa Suram Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, suami dari Nova Linda Caleg DPRD Kampar dengan No urut 1 dari Partai Nasdem wilayah VI Kampar, ternyata diduga sebagai otak pelaku dan yang pertama kali menggarap ABG berinisial Sa (18) warganya sendiri yang kini hamil tujuh bulan.
Tak cuma sekali, Sabaruddin alias TABE selama sebulan penuh menikmati tubuh molek Sa yang disekapnya di sebuah kamar di lokalisasi Bukit Mas Desa Gading Sari, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar.
Bukannya melindungi warganya, dari pengakuan Sa, Kepala Desa ini dengan bringasnya memaksa Sa untuk melayaninya melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
"Saya dipukuli agar mau melayaninya berhubungan badan, padahal saya warganya sendiri. Saya disekap didalam kamar yang ada dilokalisasi itu selama satu bulan dan diharuskan memenuhi nafsu syahwatnya," ujar Sa yang trauma dengan peristiwa itu.
Puas menikmati tubuh Sa, sang Kepala Desa lantas menyerahkannya kepada Sihombing, seorang centeng yang bertugas menjaga keamanan lokalisasi Bukit Mas, Desa Gading, Kecamatan Tapung Hulu tersebut.
Lagi-lagi Sa, dengan kekerasan, dirinya dipaksa untuk melayani nafsu bejat Sihombing. Usai dinikmati Tabe dan Sihombing, Sa lalu dijadikan pelacur dan dipaksa untuk melayani para pria hidung belang, walaupun dirinya sedang hamil tujuh bulang.
Beruntung, selang berjalan delapan bulan kemudian, seorang pria bernama David dan mengenal korban, melihat keberadaan Sa disana. Karena merasa iba melihat penderitaan Sa, dirinya pun nekad melarikan Sa dari lokalisasi tersebut dan membawanya ke pihak keluarga.
Namun belakangan, setelah dilaporkan ke Polsek Tapung Hulu pada Jumat (24/1) lalu, pihak keluarga mengaku kurang mendapat perhatian dari pihak kepolisian Polsek Tapung Hulu.
Merasa laporannya kurang diperhatikan oleh pihak Polsek Tapung Hulu, keluarga Sa pun lalu membawa permasalahan ini ke P2TP2A Provinsi Riau, untuk melaporkan tindakan oknum kepala desa yang tak bermoral tersebut.
Ditempat terpisah, Dra Risdayati MSi yang dihubungi melalui telepon selulernya, Jum'at (07/2) siang, mengatakan akan menindak lanjuti laporan korban dan kasusnya.
"Saat ini kita pelajari dulu laporan korban, guna mengetahui secara pasti tindakan-tindakan yang telah diterima korban. Apabila terbukti kita akan berkoordinasi dengan pihak Polda Riau untuk mengusut tuntas kasus ini," ujar Dra Risdayati.(sumber riaueditor)
Tak cuma sekali, Sabaruddin alias TABE selama sebulan penuh menikmati tubuh molek Sa yang disekapnya di sebuah kamar di lokalisasi Bukit Mas Desa Gading Sari, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar.
Bukannya melindungi warganya, dari pengakuan Sa, Kepala Desa ini dengan bringasnya memaksa Sa untuk melayaninya melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
"Saya dipukuli agar mau melayaninya berhubungan badan, padahal saya warganya sendiri. Saya disekap didalam kamar yang ada dilokalisasi itu selama satu bulan dan diharuskan memenuhi nafsu syahwatnya," ujar Sa yang trauma dengan peristiwa itu.
Puas menikmati tubuh Sa, sang Kepala Desa lantas menyerahkannya kepada Sihombing, seorang centeng yang bertugas menjaga keamanan lokalisasi Bukit Mas, Desa Gading, Kecamatan Tapung Hulu tersebut.
Lagi-lagi Sa, dengan kekerasan, dirinya dipaksa untuk melayani nafsu bejat Sihombing. Usai dinikmati Tabe dan Sihombing, Sa lalu dijadikan pelacur dan dipaksa untuk melayani para pria hidung belang, walaupun dirinya sedang hamil tujuh bulang.
Beruntung, selang berjalan delapan bulan kemudian, seorang pria bernama David dan mengenal korban, melihat keberadaan Sa disana. Karena merasa iba melihat penderitaan Sa, dirinya pun nekad melarikan Sa dari lokalisasi tersebut dan membawanya ke pihak keluarga.
Namun belakangan, setelah dilaporkan ke Polsek Tapung Hulu pada Jumat (24/1) lalu, pihak keluarga mengaku kurang mendapat perhatian dari pihak kepolisian Polsek Tapung Hulu.
Merasa laporannya kurang diperhatikan oleh pihak Polsek Tapung Hulu, keluarga Sa pun lalu membawa permasalahan ini ke P2TP2A Provinsi Riau, untuk melaporkan tindakan oknum kepala desa yang tak bermoral tersebut.
Ditempat terpisah, Dra Risdayati MSi yang dihubungi melalui telepon selulernya, Jum'at (07/2) siang, mengatakan akan menindak lanjuti laporan korban dan kasusnya.
"Saat ini kita pelajari dulu laporan korban, guna mengetahui secara pasti tindakan-tindakan yang telah diterima korban. Apabila terbukti kita akan berkoordinasi dengan pihak Polda Riau untuk mengusut tuntas kasus ini," ujar Dra Risdayati.(sumber riaueditor)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS