PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2453 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2622 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2425 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2297 Kali
SKANDAL SEX
PBB Mengutuk Tindakan Kejahatan Seksual Para Pastor Terhadap Ribuan Anak
ilustrasi
Newyork, (radarpekanbaru.com) - Dengan kata-kata mengecam keras terhadap Vatikan, PBB menuduh Vatikan mengadopsikebijakan yang memungkinkan pastor memperkosa dan mencabuli puluhan ribu anak-anak. Kecaman tersebut tertuang dalam laporan Komite Hak Asasi Manusia PBB yang dikeluarkan hari Rabu ini (05/02) di Jenewa.
Ketua komite Kirsten Sandberg mengatakan gereja hanya tertarik menjaga reputasi (nama baiknya), bukan menjamin kesejahteraan anak-anak. "Tahta Suci mengadopsi kebijakan dan berbagai praktek yang membuat pelanggaran terus terjadi, dan para pelaku bebas dari jeratan hukum," kata Sandberg.
Dalam laporan, PBB mengatakan Vatikan harus memecat semua anggota kepastoran yang diketahui atau dicurigai melakukan pencabulan atau pemerkosaan serta kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Komite Hak-hak Anak menambahkan sangat prihatin atas kenyataan bahwa Tahta Suci belum mengakui tingkat skala kejahatan yang bersifat massive, yang telah dilakukan para pastor, dan PBB menyerukan kepada Vatikan untuk membuka segala arsipnya.
Komite PBB juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Roma harus menetapkan peraturan jelas untuk memastikan kasus-kasus dugaan pemerkosaan dan kejahatgan seksual terhadap anak-anak dilaporkan ke pihak berwenang sipil.
Sementara itu, menghadapi keceaman keras PBB itu, Vatikan diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan guna menanggapi laporan PBB itu.Vatikan mengatakan akan mencermati laporan PBB berisi kecaman keras atas kebijakan Vatikan yang dianggap memungkinkan pencabulan terhadap anak-anak.
Tanggapan Vatikan dikeluarkan tidak lama setelah Komite Hak-hak Anak PBB mengeluarkan laporan hasil penyelidikan pada Rabu (05/02).
Dalam laporan disebutkan bahwa Vatikan mengadopsi kebijakan yang memungkinkan pastor mencabuli dan memperkosa puluhan ribu anak.
Meskipun setuju untuk mempelajari laporan PBB, Vatikan mengeluarkan reaksi keras atas hal yang disebutnya sebagai upaya mencampuri ajaran Gereja Katolik mengenai kebebasan beragama dan harga diri umat manusia.
Barbara Doris dari SNAP, jaringan pendukung korban kejahatan pastor, mengatakan tidak yakin Vatikan akan melaksanakan rekomendasi PBB.
"Mereka menunjukkan kepada kita berbagai kebijakan, prosedur, permintaan maaf, tetapi belum ada tindakan yang mencerminkan apa yang mereka katakan. Tindakan akan melindungi anak-anak bukan kata-kata," tegas Doris. (voa)
Editor : Ahmad Adryan
Ketua komite Kirsten Sandberg mengatakan gereja hanya tertarik menjaga reputasi (nama baiknya), bukan menjamin kesejahteraan anak-anak. "Tahta Suci mengadopsi kebijakan dan berbagai praktek yang membuat pelanggaran terus terjadi, dan para pelaku bebas dari jeratan hukum," kata Sandberg.
Dalam laporan, PBB mengatakan Vatikan harus memecat semua anggota kepastoran yang diketahui atau dicurigai melakukan pencabulan atau pemerkosaan serta kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Komite Hak-hak Anak menambahkan sangat prihatin atas kenyataan bahwa Tahta Suci belum mengakui tingkat skala kejahatan yang bersifat massive, yang telah dilakukan para pastor, dan PBB menyerukan kepada Vatikan untuk membuka segala arsipnya.
Komite PBB juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Roma harus menetapkan peraturan jelas untuk memastikan kasus-kasus dugaan pemerkosaan dan kejahatgan seksual terhadap anak-anak dilaporkan ke pihak berwenang sipil.
Sementara itu, menghadapi keceaman keras PBB itu, Vatikan diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan guna menanggapi laporan PBB itu.Vatikan mengatakan akan mencermati laporan PBB berisi kecaman keras atas kebijakan Vatikan yang dianggap memungkinkan pencabulan terhadap anak-anak.
Tanggapan Vatikan dikeluarkan tidak lama setelah Komite Hak-hak Anak PBB mengeluarkan laporan hasil penyelidikan pada Rabu (05/02).
Dalam laporan disebutkan bahwa Vatikan mengadopsi kebijakan yang memungkinkan pastor mencabuli dan memperkosa puluhan ribu anak.
Meskipun setuju untuk mempelajari laporan PBB, Vatikan mengeluarkan reaksi keras atas hal yang disebutnya sebagai upaya mencampuri ajaran Gereja Katolik mengenai kebebasan beragama dan harga diri umat manusia.
Barbara Doris dari SNAP, jaringan pendukung korban kejahatan pastor, mengatakan tidak yakin Vatikan akan melaksanakan rekomendasi PBB.
"Mereka menunjukkan kepada kita berbagai kebijakan, prosedur, permintaan maaf, tetapi belum ada tindakan yang mencerminkan apa yang mereka katakan. Tindakan akan melindungi anak-anak bukan kata-kata," tegas Doris. (voa)
Editor : Ahmad Adryan
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mendapat Keberkahan Melalui Sholat di Barisan Pertama
RADARPEKANBARU.COM - Allah subhanahu wa ta’ala sel.
Rasulullah SAW Anjurkan Iktikaf Terutama Ramadhan, Ternyata Juga Amalan Para Nabi
RADARPEKANBARU.COM - Salah satu ibadah yang dilakukan Rasulullah SAW pada Ramadh.
Tujuh Anggota Tubuh Ini Harus Dijaga dari Perbuatan Maksiat dan Dosa
Imam Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang lebih dikenal sebagai Imam Al Ghazali dala.
Saat Turun Berperang, Rasulullah SAW Loyal kepada Pasukannya, Begitu Juga Sebaliknya
RADARPEKANBARU.COM - Rasulullah SAW memperlihatkan w.
Menganggap Diri Lebih Tinggi dari Orang Miskin? Ingat Pesan Nabi Muhammad Ini
RADARPEKANBARU.COM - Setiap orang terkadang terjerum.
Apa yang Dimakan Nabi Muhammad saat Buka Puasa?
RADARPEKANBARU.COM - Berbuka puasa atau iftar adalah momen yang sangat penting selama bulan Ramadhan.
TULIS KOMENTAR +INDEKS