PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2572 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2736 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2550 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2406 Kali
Salah Tunjuk Pesawat, penumpang Lion Air Pekanbaru Ngamuk di Bandara
215 orang penumpang yang akan membawa ke Jakarta dan berujung pengguna jasa mengamuk (ilustrasi)
RADARPEKANBARU.COM- Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengaku, crew atau petugas Lion Air salah memberi petunjuk pesawat kepada 215 orang penumpang yang akan membawa ke Jakarta dan berujung pengguna jasa mengamuk pada manajemen maskapai.
"Akibat insiden itu, penumpang jadi ngamuk. Akhirnya penerbangan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sempat alami penundaan selama beberapa jam," papar Airport Duty Officer Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ongah Hasnan Siregar di Pekanbaru, Jumat (15/7).
Dia berujar, insiden tersebut terjadi pada Kamis (14/7), di bandara setempat dengan nomor penerbangan JT 293 rute Pekanbaru-Jakarta dan jadwal keberangkatan atau waktu lepas landas sekitar pukul 17.00 Wib serta tiba di bandara tujuan pukul 18.50 Wib.
Kejadian itu bermula, saat penumpang melakukan proses boarding atau memasuki pesawat yang telah ditentukan menggunakan garbarata yakni Boieng 737-900 bernomor registrasi PK-LGZ.
Setelah penumpang masuk dan duduk di kursi dalam pesawat, lanjutnya, tapi tiba-tiba penumpang ke luar lagi menuju ruang tunggu, sebelum kemudian dipindah menggunakan pesawat baik jenis dan tipe yang sama dengan nomor registrasi PK-LGJ.
"Penumpang memang sempat akan diterbangkan dengan PK-LGZ. Namun, langsung dipindahkan dengan pesawat PK-LGJ. Jadi mereka tidak sempat menunggu terlalu lama," terangnya.
Aznil (47), suami penumpang yang berangkatkan isteri bernama Murniati dan seorang anaknya Siti Pupita Sari mengaku, insiden itu memakan waktu hampir 2 jam dengan kondisi seluruh penumpang ditelantarkan di terminal bandara.
"Penumpang baru disuruh naik ke pesawat sekitar jam 19.00 Wib, setelah sebelumnya menunggu di bandara. Saat naik pesawat pertama, terdengar suara speaker dalam pesawat mengumumkan, permintaan maaf karena pesawat ini belum dapat berangkat karena tidak dapat izin," katanya.
Belum lagi selama menunggu di bandara setempat, ucap dia, tidak tersedia jumlah bangku atau kursi yang memadai pada ruang tunggu di terminal keberangkatan dan berbagai kekurangan lainnya.
"Fasilitas wifi bandara, lelet. Tempat charger telepon genggam kurang dan tidak dilengkapi tempat duduk di lokasi charger. Katanya bandara internasional, tapi sarana dan prasarananya, kelas kampung," terangnya.
"Jadi bisa dibayangkan, menunggu pesawat Lion 2 jam tanpa diberi makan dan minum dengan fasilitas yang kurang dari bandara," kata Aznil.
Kepala Area Lion Air Cabang Pekanbaru, Wiliam Tobing mengakui, terjadi salah paham antara crew dan teknisi pesawat karena petugas tidak mengetahui bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-LGZ sedang mengalami pengecekan.
"Pesawat registrasi PK-LGZ belum bisa diterbangkan karena belum terdapat izin dari teknisi Lion Air. Kita terpaksa mengganti dengan pesawat lain karena tidak mau penumpang menunggu terlalu lama," katanya. (ant)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Media Expo SPS Riau Hari Kedua Semakin Ramai Pengunjung
PEKANBARU - Media Expo SPS Riau dan Festival PPID tahun 2022 semakin ramai .
Rekomendasi Model Baju Gamis Terbaru di Tahun 2022
Hampir setiap tahunnya, model baju gamis selalu berubah-ubah sesuai dengan zaman.
Bawaslu Kampar Umumkan 63 Nama Panwaslu Kecamatan Lulus Seleksi Wawancara
BANGKINANG - Sesuai tahapan yang ditetapkan Bawaslu RI, pokja pembentukan P.
Bawaslu Kampar Umumkan Hasil Ujian CAT Calon Panwaslu Kecamatan
RADARPEKANBARU.COM - Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Badan Pengawas Pemilu .
Bawaslu Kampar Awasi Peserta Seleksi CAT Calon Panwaslu Kecamatan
BANGKINANG--Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah, SH terlihat sedang s.
TULIS KOMENTAR +INDEKS