PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2574 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2738 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2554 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2409 Kali
Proyek Terbengkalai, Jangan Salahkan Cuaca
Pengerjaan Proyek
Dumai, (radarpekanbaru.com) - Anggota DPRD Kota Dumai dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dahril Qutni mengingatkan kepada pihak-pihak terkait dalam pelaksananaan dan pengawasan program pembangunan daerah untuk tidak menjadikan faktor cuaca sebagai alasan atas tidak selesainya pengerjaan proyek tahun anggaran 2013 ini.
"Saya berharap agar tidak ada pihak-pihak yang menjadikan faktor cuaca sebagai kambing hitam atas tidak selesainya pengerjaan proyek dalam tahun anggaran 2013 ini," ujar dia, Rabu (1/12/13), ketika diminta tanggapan atas masih terdapatnya proyek pembangunan yang tidak selesai setelah tahun 2013 berakhir.
Salah satu proyek besar daerah ini yang tak selesai adalah proyek pembangunan drainase yang dilaksanakan dalam upaya mengatasi banjir Kota Dumai, yaitu mengatasi banjir musiman akibat hujan turun dan akibat air laut pasang. Proyek bernilai puluhan miliar itu kini terbengkalai, setelah tahun anggaran tahun 2013 tutup buku.
Menurutnya, di daerah Dumai ini faktor cuaca itu sudah dapat diperkirakakan, karena sejak zaman dahulu hingga sekarang sudah diketahui kapan musim panas dan kapan musim hujannya. Sementara faktor alam karena bencana tidak terjadi di daerah ini selama tahun 2013 ini.
"Sejak SD kita sudah diajarkan tentang waktu musim hujan dan musim panas. Karena itu, kenapa faktor cuaca yang selalu dijadikan kambing hitam, bila pengerjaan proyek tak selesai," ucap dia.
Dahril menegaskan, tidak selesainya proyek pembangunan drainase daerah ini harus dikaji dari berbagai aspek. Baik dari aspek kinerja pihak rekanan, maupun dari proses lelang proyek tersebut. Sebab, anggaran daerah tahun 2013 sudah disahkan sejak April lalu.
Dia menambahkan, sesuai ketentuan, bila proyek tersebut dilaksanakan dalam anggaran satu tahun, maka bila tak selesai akan dilelang kembali untuk tahun anggaran berikutnya. Proyek terbengkalai tersebut tak bisa dikerjakan, setelah tutup buku, yaitu sebelum ada kebijakan lain yang sesuai aturan.
Ketika disebutkan bahwa pihak instansi terkait mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri untuk perpanjangan waktu dalam pengerjaan proyek, Dahril mengatakan, "Itu sah-sah saja. Namun, dikabulkan atau tidak tentunya tergantung sikap Mendagri atau Menteri Pekerjaan Umum," pungkasnya.(rtc)
Editor : Ahmad Adryan
"Saya berharap agar tidak ada pihak-pihak yang menjadikan faktor cuaca sebagai kambing hitam atas tidak selesainya pengerjaan proyek dalam tahun anggaran 2013 ini," ujar dia, Rabu (1/12/13), ketika diminta tanggapan atas masih terdapatnya proyek pembangunan yang tidak selesai setelah tahun 2013 berakhir.
Salah satu proyek besar daerah ini yang tak selesai adalah proyek pembangunan drainase yang dilaksanakan dalam upaya mengatasi banjir Kota Dumai, yaitu mengatasi banjir musiman akibat hujan turun dan akibat air laut pasang. Proyek bernilai puluhan miliar itu kini terbengkalai, setelah tahun anggaran tahun 2013 tutup buku.
Menurutnya, di daerah Dumai ini faktor cuaca itu sudah dapat diperkirakakan, karena sejak zaman dahulu hingga sekarang sudah diketahui kapan musim panas dan kapan musim hujannya. Sementara faktor alam karena bencana tidak terjadi di daerah ini selama tahun 2013 ini.
"Sejak SD kita sudah diajarkan tentang waktu musim hujan dan musim panas. Karena itu, kenapa faktor cuaca yang selalu dijadikan kambing hitam, bila pengerjaan proyek tak selesai," ucap dia.
Dahril menegaskan, tidak selesainya proyek pembangunan drainase daerah ini harus dikaji dari berbagai aspek. Baik dari aspek kinerja pihak rekanan, maupun dari proses lelang proyek tersebut. Sebab, anggaran daerah tahun 2013 sudah disahkan sejak April lalu.
Dia menambahkan, sesuai ketentuan, bila proyek tersebut dilaksanakan dalam anggaran satu tahun, maka bila tak selesai akan dilelang kembali untuk tahun anggaran berikutnya. Proyek terbengkalai tersebut tak bisa dikerjakan, setelah tutup buku, yaitu sebelum ada kebijakan lain yang sesuai aturan.
Ketika disebutkan bahwa pihak instansi terkait mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri untuk perpanjangan waktu dalam pengerjaan proyek, Dahril mengatakan, "Itu sah-sah saja. Namun, dikabulkan atau tidak tentunya tergantung sikap Mendagri atau Menteri Pekerjaan Umum," pungkasnya.(rtc)
Editor : Ahmad Adryan
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pria Ukraina di Luar Negeri Diminta Pulang untuk Ikut Perang
RADARPEKANBARU.COM - Kekurangan tentara di medan perang, mendorong Ukraina menarik warga mereka yang.
Di Tengah Ketegangan dengan China, Filipina Terima Rudal Canggih India
RADARPEKANBARU.COM - Filipina menerima pasokan rudal jelajah supersonik canggih buatan India, BrahMo.
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
Bandara Internasional Dubai Kacau Setelah Dilanda Banjir Bandang
RADARPEKANBARU.COM - Banjir bandang mengacaukan sejumlah operasi dan layanan di Bandara Internasiona.
TULIS KOMENTAR +INDEKS