PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2559 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2721 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2536 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2391 Kali
Alamak!! Cadangan BBM hanya 17 Hari, RI Bisa Kalah Perang dalam 3 Hari
Bulan Purnama di Proyek Kilang Minyak
Jakarta, (radarpekanbaru.com) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, dibanding negara-negara tetangga, cadangan bahan bakar minyak (BBM) oleh perusahaan minyak nasional atau national oil company (NOC) Indonesia paling minim.
Susilo memaparkan, Malaysia memiliki cadangan operasional 25 hari, sedangkan Singapura memiliki cadangan operasional 30 hari, ditambah cadangan strategis 20 hari. Indonesia, dalam hal ini PT Pertamina (Persero) hanya memiliki cadangan operasional 17 hari.
"Kita tidak punya strategi bisnis. Kalau ibarat perang, kita 3 hari saja meninggal (kalah). Pesawat ada, kapal ada, tapi kan (tangkinya) tidak bisa diisi dengan air," ujar Susilo di Jakarta, Selasa (31/12/2013).
Oleh karena itu, ia berharap, Pertamina dan perusahaan distributor minyak yang beroperasi di Indonesia bisa menaikkan cadangan baik operasional maupun strategis. Dengan demikian, jika dalam kondisi darurat, tidak akan terjadi kelangkaan BBM. Idealnya, lanjut Susilo, pelaku usaha memiliki cadangan operasional antara 20-30 hari.
Ditemui dalam kesempatan sama, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, saat ini cadangan operasional yang bisa disediakan Pertamina maksimum selama 20 hari. Ia mengakui Pertamina masih perlu membenahi Strategy Petroluem Reserve (SPR).
Saat ini, kata Hanung, kebutuhan BBM untuk jenis premium, solar, minyak tanah, dan avtur hampir menyentuh 165.000 kiloliter per hari. Jika asumsi pertumbuhan kebutuhan per tahun 8 persen, maka 10 tahun mendatang kebutuhan tersebut bisa berlipat dua kali.
"Jika Pertamina tidak membangun fasilitas penimbunan, maka lama-lama akan turun menjadi 10 hari (cadangan operasionalnya)," prediksi Hanung.
Oleh karenanya, lanjut Hanung, Pertamina sedianya telah mulai membangun lokasi penyimpanan BBM skala besar, sepereti di Tanjung Uban Kalimantan, dan Jawa, guna mengantisipasi hal tersebut.
"Pertamina diminta maupun tidak diminta, Pertamina akan siapkan. Karena ini berkaitan dengan ketahanan energi maka ini harus diolah bangsa sendiri jangan diserahkan ke asing. Ini istilahnya seperti gudang messiu, jadi jangan diserahkan ke lawan," pungkasnya. (kmc)
Editor : Ahmad Adryan
Susilo memaparkan, Malaysia memiliki cadangan operasional 25 hari, sedangkan Singapura memiliki cadangan operasional 30 hari, ditambah cadangan strategis 20 hari. Indonesia, dalam hal ini PT Pertamina (Persero) hanya memiliki cadangan operasional 17 hari.
"Kita tidak punya strategi bisnis. Kalau ibarat perang, kita 3 hari saja meninggal (kalah). Pesawat ada, kapal ada, tapi kan (tangkinya) tidak bisa diisi dengan air," ujar Susilo di Jakarta, Selasa (31/12/2013).
Oleh karena itu, ia berharap, Pertamina dan perusahaan distributor minyak yang beroperasi di Indonesia bisa menaikkan cadangan baik operasional maupun strategis. Dengan demikian, jika dalam kondisi darurat, tidak akan terjadi kelangkaan BBM. Idealnya, lanjut Susilo, pelaku usaha memiliki cadangan operasional antara 20-30 hari.
Ditemui dalam kesempatan sama, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, saat ini cadangan operasional yang bisa disediakan Pertamina maksimum selama 20 hari. Ia mengakui Pertamina masih perlu membenahi Strategy Petroluem Reserve (SPR).
Saat ini, kata Hanung, kebutuhan BBM untuk jenis premium, solar, minyak tanah, dan avtur hampir menyentuh 165.000 kiloliter per hari. Jika asumsi pertumbuhan kebutuhan per tahun 8 persen, maka 10 tahun mendatang kebutuhan tersebut bisa berlipat dua kali.
"Jika Pertamina tidak membangun fasilitas penimbunan, maka lama-lama akan turun menjadi 10 hari (cadangan operasionalnya)," prediksi Hanung.
Oleh karenanya, lanjut Hanung, Pertamina sedianya telah mulai membangun lokasi penyimpanan BBM skala besar, sepereti di Tanjung Uban Kalimantan, dan Jawa, guna mengantisipasi hal tersebut.
"Pertamina diminta maupun tidak diminta, Pertamina akan siapkan. Karena ini berkaitan dengan ketahanan energi maka ini harus diolah bangsa sendiri jangan diserahkan ke asing. Ini istilahnya seperti gudang messiu, jadi jangan diserahkan ke lawan," pungkasnya. (kmc)
Editor : Ahmad Adryan
BERITA LAINNYA +INDEKS
Media Expo SPS Riau Hari Kedua Semakin Ramai Pengunjung
PEKANBARU - Media Expo SPS Riau dan Festival PPID tahun 2022 semakin ramai .
Rekomendasi Model Baju Gamis Terbaru di Tahun 2022
Hampir setiap tahunnya, model baju gamis selalu berubah-ubah sesuai dengan zaman.
Bawaslu Kampar Umumkan 63 Nama Panwaslu Kecamatan Lulus Seleksi Wawancara
BANGKINANG - Sesuai tahapan yang ditetapkan Bawaslu RI, pokja pembentukan P.
Bawaslu Kampar Umumkan Hasil Ujian CAT Calon Panwaslu Kecamatan
RADARPEKANBARU.COM - Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Badan Pengawas Pemilu .
Bawaslu Kampar Awasi Peserta Seleksi CAT Calon Panwaslu Kecamatan
BANGKINANG--Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah, SH terlihat sedang s.
TULIS KOMENTAR +INDEKS