PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2547 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2709 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2524 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2378 Kali
Ditemukan, Tembok Besar Sebelum Tembok Raksasa China
Temuan Tembok Besar
Radarpekanbaru.com - Tembok Raksasa China telah menjadi bangunan bersejarah bagi negeri Tirai Bambu itu. Bangunan yang memiliki usia lebih dari 2000 tahun itu kokoh berdiri sepanjang ribuan mil untuk melindungi China dari serangan musuh.
Namun, belum lama ini tim arkeolog menemukan bangunan yang lebih tua, sudah dibangun sebelum munculnya tembok raksasa itu.
Dilansir npr.org, Senin 30 Desember 2013 arkeolog Amerika Serikat, Gary Feinman melakukan survei salah satu tembok di China dan menemukan tembok yang lebih dulu ada sebelum tembok besar itu. Bahkan, tembok temuannya disebut sebagai tembok besar pertama.
Memang tembok yang dimaksud tak serapi tembok besar China saat ini. Namun tembok temuan itu lebih tua dari tembok kebanggan bangsa China.
Feinman mengaku hanya menyusuri di sekitar Provinsi Shandong China Timur saat menemukan tembok besar pertama.
Namun, ini bukan pertama kalinya ia menemukan jejak arkeologi di tanah china. Dua tahun silam, Feinman menemukan sebuah dinding tanah dengan tinggi 15 meter di beberapa tempat.
Setelah diukur karbon, usianya menunjukkan sekitar 500 SM, yang berarti tembok dibangun berabad-abad sebelum tembok besar China.
"Dengan menyusuri bagian ini, kita telah melihat bagaimana dinding dirancang dengan baik. Bangunan dinding benar-benar berjalan di sepanjang punggung bukit," kata dia.
Feinman meyakini temuannya merupakan sebuah bangunan besar. Sebab tak ada yang bisa melakukan hal ini sebelumnya.
Disebutkan orang China membangun dinding dengan teknik menghantam bumi. Pekerja memanfaatkan tanah halus untuk membawa berton-ton bahan dinding sampai ke puncak pegunungan. Kemudian sesampai di puncak, pekerja memukuli tumpukan material.
Feinman menambahkan, membuat dinding cukup kuat dapat digunakan untuk bertahan hidup selama 2500 tahun.
Arkeolog Universitas Ibrani Yerusalem, Gideon Shelach menduga untuk membuat konstruksi ratusan kilometer itu butuh banyak pekerja.
Untuk itu Dinasti Qi sebagai pengawas pembangunan tembok, mengerahkan semua kekuatan untuk mewujudkan dinding itu.
"Pertama, mereka sangat pandai merekrut orang untuk berperang," jelas Shelach.
Kemudian dengan banyaknya pasukan, penguasa mengajak mereka mulai membangun dinding-dinding. (viva)
Editor : Ramli
Namun, belum lama ini tim arkeolog menemukan bangunan yang lebih tua, sudah dibangun sebelum munculnya tembok raksasa itu.
Dilansir npr.org, Senin 30 Desember 2013 arkeolog Amerika Serikat, Gary Feinman melakukan survei salah satu tembok di China dan menemukan tembok yang lebih dulu ada sebelum tembok besar itu. Bahkan, tembok temuannya disebut sebagai tembok besar pertama.
Memang tembok yang dimaksud tak serapi tembok besar China saat ini. Namun tembok temuan itu lebih tua dari tembok kebanggan bangsa China.
Feinman mengaku hanya menyusuri di sekitar Provinsi Shandong China Timur saat menemukan tembok besar pertama.
Namun, ini bukan pertama kalinya ia menemukan jejak arkeologi di tanah china. Dua tahun silam, Feinman menemukan sebuah dinding tanah dengan tinggi 15 meter di beberapa tempat.
Setelah diukur karbon, usianya menunjukkan sekitar 500 SM, yang berarti tembok dibangun berabad-abad sebelum tembok besar China.
"Dengan menyusuri bagian ini, kita telah melihat bagaimana dinding dirancang dengan baik. Bangunan dinding benar-benar berjalan di sepanjang punggung bukit," kata dia.
Feinman meyakini temuannya merupakan sebuah bangunan besar. Sebab tak ada yang bisa melakukan hal ini sebelumnya.
Disebutkan orang China membangun dinding dengan teknik menghantam bumi. Pekerja memanfaatkan tanah halus untuk membawa berton-ton bahan dinding sampai ke puncak pegunungan. Kemudian sesampai di puncak, pekerja memukuli tumpukan material.
Feinman menambahkan, membuat dinding cukup kuat dapat digunakan untuk bertahan hidup selama 2500 tahun.
Arkeolog Universitas Ibrani Yerusalem, Gideon Shelach menduga untuk membuat konstruksi ratusan kilometer itu butuh banyak pekerja.
Untuk itu Dinasti Qi sebagai pengawas pembangunan tembok, mengerahkan semua kekuatan untuk mewujudkan dinding itu.
"Pertama, mereka sangat pandai merekrut orang untuk berperang," jelas Shelach.
Kemudian dengan banyaknya pasukan, penguasa mengajak mereka mulai membangun dinding-dinding. (viva)
Editor : Ramli
BERITA LAINNYA +INDEKS
94 Persil Lahan Dibebaskan, Flyover Simpang Garuda Sakti-Soebrantas Segera Dibangun
RADARPEKANBARU.COM - Pemprov Riau terus menggesa pembangunan Flyover di simpang Garuda Sakti-Soebran.
Disnakertrans Riau Kirim Tim Pengawas Selidiki Perusahaan Belum Bayar THR
RADARPEKANBAARU.COM - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau mengirim tim pengawas.
Libur Lebaran, 416.007 Kendaraan Lewati Tiga Jalan Tol di Riau
RADARPEKANBARU.COM - Sebanyak 416.007 unit kendaraan melintasi tiga ruas jalan tol di Provinsi Riau .
Dalam 6 Jam Pembunuh Istri di Pelalawan Berhasil Dingkus Polisi
RADARPEKANBARU.COM - Polres Pelalawan ringkus HYL tersangka pembunuhan secara sadis dengan melakukan.
KPU Tetapkan Syarat Minimal Dukungan untuk Calon Independen Pilkada Rohul
RADARPEKANBARU.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rokan Hulu tengah mempersiapkan tahapan P.
33 Laporan Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan, Disnaker Riau Turunkan Tim Pengawas
RADARPEKANBARU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi .
TULIS KOMENTAR +INDEKS