Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Katanya Malaysia Negara Bersih, Loh Buktinya Pejabatnya Korupsi Rp 54,7 Triliun
RADARPEKANBARU.COM - Uang sebanyak 4 miliar Dollar AS atau setara dengan Rp 54,7 triliun kemungkinan telah dicuri dari 1MDB, sebuah badan investasi yang dimiliki Malaysia.
Jaksa Penuntut Swiss, Michael Lauber, mengatakan bahwa ada "indikasi serius dana telah disalahgunakan oleh perusahaan-perusahaan milik negara Malaysia".
Sejumlah dana tersebut, menurut Lauber, ditransfer ke beberapa rekening Swiss yang dipegang beberapa mantan pejabat publik Malaysia serta mantan dan pejabat aktif dari Uni Emirat Arab.
“Bagaimanapun, sampai saat ini, perusahaan-perusahaan Malaysia yang bersangkutan belum memberi komentar mengenai kerugian yang mereka alami,” sebut Lauber dalam bahasa Jerman.
Lauber kemudian menyeru kepada pemerintah Malaysia untuk bekerja sama dengan aparat Swiss.
Pihak berwenang Swiss menggelar penyelidikan terhadap 1MDB pada 2015 setelah badan investasi itu menumpuk utang sebesar 11 miliar Dollar AS. Penyelidik menyebut ada "dugaan praktik korupsi sejumlah pejabat publik asing, ketidakjujuran manajemen yang mengurusi kepentingan publik, dan pencucian uang".
Pemerintah Malaysia dan 1MDB belum berkomentar mengenai penyelidikan tersebut.
Tuduhan korupsi
Badan investasi 1MDB didirikan Najib Razak sesaat setelah resmi menjabat sebagai perdana menteri Malaysia pada 2009. Dewan penasihat badan itu pun diketuai Najib.
Pada Juli 2015, Jaksa Agung Malaysia kala itu, Abdul Gani Patail, mengaitkan sumbangan sebesar 681 juta dollar AS (setara hampir Rp 10 triliun) yang diterima Najib melalui rekening pribadinya dengan perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga yang bersangkut paut dengan 1MDB.
Patail kemudian diganti dan setelah penyelidikan dilakukan, Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali menuturkan bahwa uang 681 juta dollar AS di rekening Najib adalah "sumbangan pribadi" dari keluarga kerajaan di Arab Saudi yang ditransfer antara akhir Maret dan awal April 2013.
Sebagian besar uang itu, menurut Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali, telah dikembalikan.
Meski demikian, badan antikorupsi Malaysia mengatakan ingin ada peninjauan kembali terhadap keputusan yang membersihkan Perdana Menteri Najib Razak dari tuduhan skandal korupsi. (*)
Tribunnews
Masyarakat Teropong 1 Desa Kubang Jaya Mintak Pj Gubri SF Haryanto Untuk Memperhatikan Daerahnya
RADARPEKANBARU.COM - Masyarakat di Jalan Teropong 1, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabup.
809 Peserta Ikuti MTQ XLII Tingkat Provins Riau di Kota Dumai
RADARPEKANBARU.COM - Sebanyak 809 peserta dari 12 ka.
Pilwako Pekanbaru Diprediksi Diikuti Lebih dari 3 Pasang Calon
RADARPEKANBARU.COM - Sebagai ibu kota Provinsi, pemi.
KPU Riau Tunggu Penjelasan soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Wajib Mundur atau Tidak
RADARPEKANBARU.COM - Tahapan pencalonan Pilkada serentak 2024 dengan pelantikan caleg terpilih pemen.
Kasmarni Lebih Memilih Lanjutkan Kepemimpinan di Bengkalis,Meski Banyak Yang Minta Maju di Pilgubri
RADARPEKANBARU.COM - Bupati Bengkalis Kasmarni pada Pilkada 2024 menyatakan diri untuk maju kembali .
56.351 Wisatawan Kunjungi Siak Selama Libur Idulfitri 1445 H
RADARPEKANBARU.COM - Selama liburan Idulfitri 1445 H tercatat sebanyak 56.351 wisatawan mendatangi K.