PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2559 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2720 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2535 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2391 Kali
Aksi Nekat , Tak Dapat Remisi Tahanan Ini Memotong Penisnya Sendiri
llustrasi Penjara Tampat Francis Karuri Ditahan
Kenya, (radarpekanbaru.com)- Putus asa karena tak mendapat remisi dari presiden di Natal tahun ini, seorang tahanan hukuman mati asal Kenya memutuskan untuk memotong penisnya sendiri. Pria bernama Francis Karuri itu sempat mengatakan kepada rekan satu selnya bahwa ia tak membutuhkan organ itu lagi, toh akhirnya ia akan mati juga.
Lalu Francis pun melanjutkan pekerjaannya. Namun tak berapa lama kemudian ia ditemukan pingsan di lantai sel tahanannya. Demikian dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/12/2013).
Oleh sipir penjara yang menemukannya, Francis langsung dilarikan ke Kenyatta Nation Hospital. Ia tak sadarkan diri karena kehilangan begitu banyak darah. Tapi karena pemotongan penis terjadi 13 jam sebelumnya, maka penis Francis tak bisa disambungkan kembali ke tubuhnya.
Francis sebenarnya telah menjalani hukumannya di penjara tersebut selama 15 tahun. Untuk itu ia mendapat kesempatan untuk mengikuti sebuah upacara tradisional dimana Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta akan membebaskan 50 tahanan sekaligus. Tentu saja Francis pun berharap namanya dipanggil sebagai salah satu tahanan yang akan dibebaskan, apalagi tepat di hari Natal.
Di Kenya, memang ada sebuah tradisi kenegaraan di mana presiden akan memberikan ampunan atau remisi kepada sekian tahanan dalam rangka hari libur nasional. Dalam upacara tersebut, nama-nama tahanan yang memperoleh remisi akan dibacakan, dan tentu saja banyak tahanan yang ingin mendengar namanya disebut dalam daftar tersebut.
Tapi fakta berkata lain, Presiden Uhuru tidak menyebut nama Francis dan hal itu membuat Francis putus asa sehingga memutuskan untuk melakukan aksi ekstrim. Menurut Francis, ini adalah bentuk protes yang ia tujukan kepada presiden karena tidak mendapat ampunan menjelang Natal.
Apalagi Francis merupakan salah satu tahanan dengan vonis hukuman mati, dengan kata lain jika ia tak mendapat ampunan di upacara itu berarti Francis akan menghabiskan seumur hidupnya di penjara.
Padahal menurut harian Daily Star, rekan-rekan tahanan Francis mengatakan pria ini begitu ingin bebas untuk bertemu sanak saudara dan teman-temannya di hari Natal. Tapi dengan tidak diberikannya remisi oleh presiden Kenya, tak urung membuat Francis jadi gelap mata dan melakukan aksi yang merugikan dirinya sendiri.(daily)
Editor : Alamsah
Lalu Francis pun melanjutkan pekerjaannya. Namun tak berapa lama kemudian ia ditemukan pingsan di lantai sel tahanannya. Demikian dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/12/2013).
Oleh sipir penjara yang menemukannya, Francis langsung dilarikan ke Kenyatta Nation Hospital. Ia tak sadarkan diri karena kehilangan begitu banyak darah. Tapi karena pemotongan penis terjadi 13 jam sebelumnya, maka penis Francis tak bisa disambungkan kembali ke tubuhnya.
Francis sebenarnya telah menjalani hukumannya di penjara tersebut selama 15 tahun. Untuk itu ia mendapat kesempatan untuk mengikuti sebuah upacara tradisional dimana Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta akan membebaskan 50 tahanan sekaligus. Tentu saja Francis pun berharap namanya dipanggil sebagai salah satu tahanan yang akan dibebaskan, apalagi tepat di hari Natal.
Di Kenya, memang ada sebuah tradisi kenegaraan di mana presiden akan memberikan ampunan atau remisi kepada sekian tahanan dalam rangka hari libur nasional. Dalam upacara tersebut, nama-nama tahanan yang memperoleh remisi akan dibacakan, dan tentu saja banyak tahanan yang ingin mendengar namanya disebut dalam daftar tersebut.
Tapi fakta berkata lain, Presiden Uhuru tidak menyebut nama Francis dan hal itu membuat Francis putus asa sehingga memutuskan untuk melakukan aksi ekstrim. Menurut Francis, ini adalah bentuk protes yang ia tujukan kepada presiden karena tidak mendapat ampunan menjelang Natal.
Apalagi Francis merupakan salah satu tahanan dengan vonis hukuman mati, dengan kata lain jika ia tak mendapat ampunan di upacara itu berarti Francis akan menghabiskan seumur hidupnya di penjara.
Padahal menurut harian Daily Star, rekan-rekan tahanan Francis mengatakan pria ini begitu ingin bebas untuk bertemu sanak saudara dan teman-temannya di hari Natal. Tapi dengan tidak diberikannya remisi oleh presiden Kenya, tak urung membuat Francis jadi gelap mata dan melakukan aksi yang merugikan dirinya sendiri.(daily)
Editor : Alamsah
BERITA LAINNYA +INDEKS
Putusan MK Diharapkan Tanpa Tekanan Pihak Manapun
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang putusan Mahkamah Kons.
Gol Komang Teguh Buka Peluang Timnas U-23 Lolos 8 Besar
RADARPEKANBARU.COM - Tampil percaya diri, Timnas Indonesia U-23 menang atas Australia dengan skor ti.
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
Relawan Jokowi Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Redam Ketegangan
RADARPEKANBARU.COM - Relawan Jokowi (Rejo) menyambut baik rencana pertemuan Capres peraih suara terb.
Indonesia Prihatin dengan Situasi di Timur Tengah, Semua Pihak Diminta Menahan Diri
RADARPEKANBARU-Peningkatan eskalasi militer d.
TULIS KOMENTAR +INDEKS