Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
GPII Riau Minta Pemerintah Memberikan Bantuan Tabung Oksigen dan Pengisian Gratis Kepada Masyarakat
RADARPEKANBARU.COM-Dampak kabut asap yang melanda Provinsi Riau mulai memakan korba nyawa dan banyaknya masyrakat yang terjangkit penyakit ISPA, hal ini membuat GPII Riau merasa prihatin dan mendesak pemerintah harus memberikan solusi kongkrit berupa memberikan bantuan tabung oksigen ke masyarakat dan setiap pengisian oksigen diberikan secara gratis selama asap masih ada di Riau.
Demikian disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesuia (GPII) Riau Adiana Sulistianto,SPi,Msi melaui pesan Blackbarrynya kepada Radar Pekanbaru, rabu (7/10).
“Baru-baru ini Muhammad Iqbal (31) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama (Kemenag) Riau meninggal akibat banyak mengihirup asap,hal ini membuat Rakyat semakin takut atas bencana asap ini,” kata Adiana.
Menurut Adiana racun dari asap ini bisa mematikan seketika, ketika udara yang penuh racun terhirup oleh tubuh yg tidak mempunyai daya tahan yang cukup seperti yang terjadi pada korban iqbal yang sebelumnya mempunyai riwayat penyakit asma.
Hal senada juga di sampaikan Jack yang juga Pengurus GPII Riau, menurutnya menjadi perhatian kita bagaimana dengan balita yang ada Ribuan orang di Provinsi Riau ini, yang sudah pasti mereka yang masih mungil kecil imut lembut dan halus yang selalu ceria, mereka belum memiliki daya tahan tubuh sekuat orang dewasa”, kata jack yang juga pengusaha kopi luak di Jalan Arifin Ahmad ini.
Apakah kita tidak merasa menitikan air mata ? ketika menyaksikan mereka menghirup udara penuh racun di mana mereka tidak tahu akan apa yang mereka hirup, mereka belum mengerti memakai masker.
“Miris,lirih, kesal, sakit hati, ketika menyaksikan bayi bayi kecil mungil ini harus merasakan racun masal yan diakibatkan asap yang menyelimuti tanah melayu ini, Sekarang saya bertanya kepada, siapa saja yg bisa menjawabnya, baik kepada presiden, mentri, DPD, DPR kapolri, Panglima TNI, gubernur, walikota Bupati, camat, lurah, pengusaha, siapa saja,,,,apakah bapak/ibu sanggup menyuguh makanan, minuman, atau gas beracun untuk anak anak bapak dan ibu, apakah bapak/ibu sanggup menyaksikan mereka memakan, meminum, menghirupnya ?
“Jawab nya pasti tidak , karena semua pasti menjawab tidak. Namun inilah kenyataannya, hari ini ada jutaan ibu, jutaan ayah, jutaan kakak, yang harus menyaksikan adik kecilnya dan sama sama menghirup udara, penuh racun yan menyelimuti bumi Riau, kami harus menyaksikan ini semua, anak anak balita kami menghirup racun” ,tambahnya.
“Padahal kami bukan pembuat racun ini,,,, perusahaan perusahan pembakar lahanlah yang membuat nya,, Sedih, menangis, menjerit di hati kami, Menyaksikan semua ini,, anak anak kami , mereka hanya bisa menangis, karna tenggorokan halusnya harus merasa sakit setiap hari akibat menghirup udara yang tidak sehat”
“Mungkin bagi bayi yang belum bisa bicara saat ini dari tatapan matanya nya bisa kita liat,,,bahwa sangat berharap kapan bisa menghirup udara yang segar, dan sehat"
“Kalau Pemerintah ingin memberikan konpensasi korban asap, 900.000/orang, kami dari GPII Provinsi Riau, lebih berharap pemerintah memberikan tabung oksigen untuk setiap keluarga, tidak mampu di Riau”
Kalau keluarga mampu mereka sudah beli sendiri, Kenapa oksigen kita anggap lebih efektip karna tabung oksigen akan bisa di gunakan dalam jangka waktu yang lama, oksigen bisa jadi alat pertolongan pertama jika asap semakin menebal, ketika asap semakin menebal masker sudah tidak efektip lagi unt menyaring udara yg penuh racun, provinsi riau hampir setiap tahun selama 18 tahun ini terkena dampak bencana asap.
Dengan adanya tabung oksigen di setiap rumah, jika tiba tiba bencana asap datang lagi masyarajat sudah ada alat pertolongan pertama unt anaknanak balita, Bencana asap ini berbeda dg bencana lainnya, kalau gempa,sunami, korbannya nampak, dan bantuan yg di perluakan serba bisa, tapi kalau asap ini bencana khusus, dan bantuannya hanya oksigen atau di ungsikan.
“ Apalah mungkin mengungsikan 4 juta penduduk Riau, itu kan mustahil, oleh karna itu kami sangat berharap pemerintah segera memberikan bantuan oksigen untuk masyarakat Riau, dan mulai tahun ini GPII ( Gerakan Pemuda Islam Indonesuia )Provinsi Riau berharap di anggarkan di APBN dan APBD unt pengadan tabung oksigen setiap provinsi yg rawan bencana asap,” tegas si-Jeck. (rls)
Masyarakat Teropong 1 Desa Kubang Jaya Mintak Pj Gubri SF Haryanto Untuk Memperhatikan Daerahnya
RADARPEKANBARU.COM - Masyarakat di Jalan Teropong 1, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabup.
809 Peserta Ikuti MTQ XLII Tingkat Provins Riau di Kota Dumai
RADARPEKANBARU.COM - Sebanyak 809 peserta dari 12 ka.
Pilwako Pekanbaru Diprediksi Diikuti Lebih dari 3 Pasang Calon
RADARPEKANBARU.COM - Sebagai ibu kota Provinsi, pemi.
KPU Riau Tunggu Penjelasan soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Wajib Mundur atau Tidak
RADARPEKANBARU.COM - Tahapan pencalonan Pilkada serentak 2024 dengan pelantikan caleg terpilih pemen.
Kasmarni Lebih Memilih Lanjutkan Kepemimpinan di Bengkalis,Meski Banyak Yang Minta Maju di Pilgubri
RADARPEKANBARU.COM - Bupati Bengkalis Kasmarni pada Pilkada 2024 menyatakan diri untuk maju kembali .
56.351 Wisatawan Kunjungi Siak Selama Libur Idulfitri 1445 H
RADARPEKANBARU.COM - Selama liburan Idulfitri 1445 H tercatat sebanyak 56.351 wisatawan mendatangi K.