Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Ini Penjelasan BPPT Soal Broadcast Pancing Hujan via Baskom Air Garam
Jakarta, (Radarpekanbaru.com)- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberi penjelasan soal ramainya pesan berantai berisi ajakan cara memancing hujan menggunakan baskom berisi air garam. BPPT menegaskan menciptakan hujan bukan sesederhana itu.
"Dengan 1 ember air tiap rumah dan ajakan ratusan ribu rumah, berharap ada jutaan meter kubik uap air. Dengan asumsi 1 ember sama dengan 10 liter air, maka total air yang hendak diuapan hanya ribuan meter kubik. Diperlukan ratusan juta ember untuk mendapatkan jutaan meter kubik. Itu pun jika semua air yang ditempatkan di ember menguap semua. Dan dipastikan tidak akan mungkin," kata Peneliti Meteorologi Tropis BPPT Tri Handoko Seto dalam keterangannya, Sabtu (12/9/2015).
Menurut Tri, hujan bukanlah mekanisme semikro itu. Perlu banyak persyaratan agar terbentuk awan hujan. Selain penguapan yang sangat banyak, juga perlu pola angin tertentu yang mengarahkan uap air sehingga terjadi kondensasi di suatu wilayah.
"Tentu saja ini terkait dengan kondisi cuaca skala luas. Keberadaan gunung bisa saja mengakibatkan terbentuknya awan, tetapi untuk menjadi hujan juga perlu lingkungan yang mendukung," lanjutnya.
Pada saat ini, air laut di sekitaran Jambi, Sumsel dan Riau tetap menguap airnya. Namun pola angin mengakibatkan uap air tertarik ke utara dan timur laut. Sehingga awan terbentuk di wilayah utara dan timur laut wilayah Indonesia.
Namun bukan tidak mungkin tiba-tiba terjadi perubahan pola angin pada skala yang lebih kecil sehingga terbentuk awan. Tim BPPT telah siaga untuk menyemai awan yang mungkim tumbuh agar bisa menjadi hujan.
Bagi Tri, yang terpenting saat ini kita harus bisa menjaga agar jangan ada lagi pembakaran lahan maupun hutan di saat kemarau. Jika melihat pelaku kebakaran, langsung laporkan ke pihak berwajib. Atau kita juga bisa saja bergabung ke dalam gerakan-gerakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Sebelumnya sejak malam tadi, ramai tersebar pesan berantai soal makin memburuknya kondisi udara di Jambi. Salah satu isi pesan ini menulis tentang cara untuk bisa menciptakan hujan.
"Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara.
Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara. Lakukan ini satu rumah cukup 1 ember air garam, bsok Sabtu tgl 12 Sept, jam 10 pagi serempak.. Mari kita sama2 berusaha utk mnghadapi kabut asap yg kian parah ini..," tulis pesan tersebut.
(mok/try)
Flyover Simpang Empat Panam Dibangun Tahun 2025, Proses Ganti Rugi Belum Rampung
RADARPEKANBARU.COM - Pembangunan flyover Simpang Empat Panam rencananya dibangun pada 2025. Proses .
Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
RADARPEKANBARU.COM - Mantan Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution semakin menunjukkan .
KPU Siak Buka Pendafataran PPK dan PPS
RADARPEKAANBARU.COM - KPU Siak telah memulai tahapan pembentukan badan Adhoc PPK dan PPS untuk pilka.
Pasar Cik Puan Bakal Dijadikan Semi Modern, Usulan Anggaran Pembangunan Rp 80 M
RADARPEKANBARU.COM - Pembangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru rencananya bakal berlanjut. Kelanjutan pem.
KPU Kota Pekanbaru Resmi Buka Pendaftaran PPK Pilkada Tahun 2024
RADARPEKANBARU.COM - Mempersiapkan dan menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, ya.
285 Jemaah Calon Haji Kuansing Tergabung di Kloter 11 dengan Kampar
RADARPEKANBARU.COM - Sebanyak 285 Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) akan.