PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2577 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2741 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2557 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2412 Kali
Tak Berani Periksa Putra SBY, Ada Apa dengan KPK?
Ilustrasi
Jakarta, (radarpekanbaru.com)-Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar kembali dipertanyakan. Lembaga pimpinan Abraham Samad itu dikenal tumpul saat menangani kasus korupsi yang bersinggungan dengan penguasa.
Kasus korupsi proyek pembangunan Sport Centre Hambalang misalnya. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus tersebut, termasuk dalam proses persidangan, nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Ani Yudhoyono sering disebut. Namun sampai saat ini KPK belum memeriksa kedua orang itu.
"Itu yang menjadi pertanyaan, ada apa dengan KPK? Banyak keterangan di BAP dan persidangan seperti Yulianis tapi enggak ditindaklanjuti oleh KPK," heran anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Sabtu (14/12/2013).
Selama ini, kata Yani, KPK terkesan tebang pilih dalam menangani kasus. Namun DPR tidak bisa serta-merta melayangkan kritikan ke KPK, jika tidak ingin dihantam balik oleh masyarakat. Yani pun menyarankan masyarakat membuka mata, bahwa masih banyak koruptor yang belum tersentuh KPK.
"Biarlah masyarakat yang menilai. Supaya masyarakat sadar KPK bukan pemonopoli kebenaran," harap Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI ini.
Seperti diketahui, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi beberapa waktu lalu, mantan Dirut Keuangan PT Permai Group, Yulianis, sempat mengatakan bahwa Ibas turut serta menerima uang sejumlah USD200 ribu dari proyek Hambalang.
Sementara itu, nama Ani Yudhoyono juga tertulis dalam BAP Sylvia Sholeha alias Bu Pur saat bersaksi untuk tersangka kasus Hambalang, Deddy Kusdinar. Dalam BAP yang beredar di wartawan, Bu Pur sempat berkomunikasi dengan Ani Yudhoyono untuk membicarakan kasus tersebut.
Bu Pur pernah mengirim pesan singkat kepada Ani Yudhoyono tentang keberhasilannya mendapatkan proyek di Hambalang, proyek meubel untuk RS Cidera Atlet, Hambalang.(okz)
Editor : Ramli
Kasus korupsi proyek pembangunan Sport Centre Hambalang misalnya. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus tersebut, termasuk dalam proses persidangan, nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Ani Yudhoyono sering disebut. Namun sampai saat ini KPK belum memeriksa kedua orang itu.
"Itu yang menjadi pertanyaan, ada apa dengan KPK? Banyak keterangan di BAP dan persidangan seperti Yulianis tapi enggak ditindaklanjuti oleh KPK," heran anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Sabtu (14/12/2013).
Selama ini, kata Yani, KPK terkesan tebang pilih dalam menangani kasus. Namun DPR tidak bisa serta-merta melayangkan kritikan ke KPK, jika tidak ingin dihantam balik oleh masyarakat. Yani pun menyarankan masyarakat membuka mata, bahwa masih banyak koruptor yang belum tersentuh KPK.
"Biarlah masyarakat yang menilai. Supaya masyarakat sadar KPK bukan pemonopoli kebenaran," harap Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI ini.
Seperti diketahui, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi beberapa waktu lalu, mantan Dirut Keuangan PT Permai Group, Yulianis, sempat mengatakan bahwa Ibas turut serta menerima uang sejumlah USD200 ribu dari proyek Hambalang.
Sementara itu, nama Ani Yudhoyono juga tertulis dalam BAP Sylvia Sholeha alias Bu Pur saat bersaksi untuk tersangka kasus Hambalang, Deddy Kusdinar. Dalam BAP yang beredar di wartawan, Bu Pur sempat berkomunikasi dengan Ani Yudhoyono untuk membicarakan kasus tersebut.
Bu Pur pernah mengirim pesan singkat kepada Ani Yudhoyono tentang keberhasilannya mendapatkan proyek di Hambalang, proyek meubel untuk RS Cidera Atlet, Hambalang.(okz)
Editor : Ramli
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS