PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2558 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2719 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2534 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2390 Kali
IPW Apresiasi Polri Berikan Ijin Arema VS Persija
Neta S Pane
RADARPEKANBARU.COM-Menpora dan BOPI jangan bersikap diskriminatif dalam melakukan pembinaan olahraga, khususnya sepakbola. Sebab, sikap diskriminatif Menpora dan BOPI pada Arema dan Persebaya bisa memicu kerusuhan dan gangguan keamanan yang akan merepotkan pihak kepolisian.
Sebab itu, Ind Police Watch (IPW) mendukung langkah kepolisian yang "mengijinkan" dilakukannya pertandingan Arema vs Persija di Malang
pada Sabtu 4 April 2015 lalu, meski Menpora dan BOPI tidak mengeluarkan rekomendasi untuk laga ISL 2015 tersebut.
IPW juga berharap kepolisian "mengijinkan" pertandingan Persebaya vs Kukar di Surabaya pada 5 April 2015 ini. Jika kepolisian tidak "mengijinkan" dikhawatirkan suporter klub sepakbola itu marah dan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.
IPW berharap, dalam membuat kebijakan untuk persepakbolaan nasional, Menpora dan BOPI melihat sisi keamanan dan potensi gangguan social lainnya, mengingat klub sepakbola memiliki suporter yang fanatik. Sangat aneh, jika dalam laga ISL 2015, Menpora dan BOPI hanya member rekomendasi pada klub-klub lain, sementara klub selegendaris Arema dan Persebaya tidak diberi rekomendasi. "Sikap tersebut tidak hanya diskriminatif tapi Menpora dan BOPI sudah memecahbelah persepakbolaan nasional," tegasnya.
Untuk itu IPW memberi apresiasi pada kepolisian yang sudah "memberi" ijin dan membiarkan Arema bertanding dengan Persija. Polri tidak larut dalam sikap arogansi Menpora dan BOPI yang diskriminatif. Bahkan Polri berhasil menunjukkan fakta kepada Menpora dan BOPI bahwa tanding Arema vs Persija berjalan aman dan lancar. Sebaliknya, jika ijin tanding tidak "diberikan" dipastikan kekacauan akan terjadi, mengingat suporter kedua klub sudah berada di Malang.
Jika kekacauan dan kerusuhan terjadi akibat kemarahan suporter, apakah Menpora dan BOPI akan bertanggungjawab? Faktor inilah yang tampaknya tidak diperhitungkan Menpora dan BOPI dalam membuat kebijakan tentang persepakbolaan nasional. Sikap Menpora dan BOPI yang diskriminatif dan membahayakan keamanan ini agaknya perlu dicermati Presiden Jokowi. (radarpku/mr)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Juara Piala Ketua Umum Lanjut Exbisi PON XXI Aceh Sumut
Meranti,- Berdasarakan hasil Rapat Kerja (Raker) Provinsi Riau Indones.
28 Tim Sepak Bola Meranti dan Bengkalis Ramaikan Tanjung Padang Cup
Meranti,- Sebanyak 28 tim sepak bola di Kepulauan Meranti dan.
55 Tim Ramaikan Harjosari Cup II Desa Lemang
Meranti,-Sebanyak 29 tim voli putra dan 26 tim voli putri ikut berl.
Turnamen Voli Putra Riau Ambil Bagian Kapolri Cup 2023
Pekanbaru - Tim voli putra Riau ambil bagian dalam ajang turnamen K.
Sepak Bola Kampar Muda Bertekat Menjadi Sekolah Sepakbola
Kampar,- Guna mencapai tujuan pendirian Sekolah .
Gelar Operasi Gabungan Patroli Pengawasan Orang Asing di Perairan Meranti
Meranti,- Operasi Gabungan Patroli Perairan Tim Pengawasan Orang As.
TULIS KOMENTAR +INDEKS