PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2572 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2736 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2550 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2407 Kali
Dekan Fisip UNRI Tak Tolerir Penganiayaan Mahasiswa oleh Dosen
Dekan Fisip Universitas Riau (UNRI), Drs Syafriharto MSi
RADARPEKANBARU.COM - Dekan Fisip Universitas Riau (UNRI), Drs Syafriharto MSi, tak akan mentolerir bila ada civitas akademika Fisip yang melakukan tindak penganiayaan kepada mahasiswa. Ia juga tak akan tinggal diam bila sang dosen benar terlibat kasus perselingkuhan. Untuk itu, pihaknya berjanji akan memanggil kedua pihak yang bertikai.
Drs Syafriharto saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (18/1/2015) siang, mengaku sudah mendengar kabar terkait dugaan pemukulan mahasiswa An oleh dosen AKP. Selanjutnya ia akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangannya.
"Terkait hal tersebut, info yang saya dapat memang seperti itu. Mahasiswanya sudah menghadap memberi informasi apa yang dia alami dan juga sudah melaporkan kasus itu ke pihak yang berwajib. Sementara si dosen, juga sudah memberi konfirmasi terkait hal serupa siang tadi," papar Dekan melalui pesan singkatnya.
Merespon kejadian ini, Dekan berjanji akan memanggil Dosen Prodi Pariwisata UNRI berinisial AKP tersebut, untuk meminta keterangan terkait insiden yang sebenarnya. Yang jelas selaku pimpinan, ia sangat menyayangkan bila benar itu terjadi.
"Saya sebagai pimpinan, sangat menyesalkan, seandainya memang terjadi hal tersebut. Prinsip saya adalah tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat, apalagi ini menyangkut tenaga pendidik dan anak didik," sambungnya.
Ia juga tak akan mentolerir, kalau memang ada civitas akademika Fisip yang melakukan tindak kekerasan secara fisik terhadap siapa pun, termasuk dosen ke mahasiswa ataupun sebaliknya.
Lalu terkait isu perselingkuhan yang dibenarkan sang dosen, Dekan berjanji akan memfollow up terlebih dahulu. Karena menurutnya, itu lebih ke masalah pribadi. "Masalah selingkuh itu ranah pribadi, tapi apabila sudah mengganggu kepada proses belajar mengajar tentu saya tidak akan tinggal diam," tegasnya.
"Perselingkuhan atau apapun namanya, bilamana berpengaruh kepada proses belajar mengajar, maka di situ saya akan ambil peran sebagai pimpinan. Terbukti selingkuh atau tidak, itu bukan domain saya untuk menyelidikinya, namun kalau itu yang menjadi alasan hal tersebut terjadi, maka harus dituntaskan," tutupnya.***
Halloriau
Drs Syafriharto saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (18/1/2015) siang, mengaku sudah mendengar kabar terkait dugaan pemukulan mahasiswa An oleh dosen AKP. Selanjutnya ia akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangannya.
"Terkait hal tersebut, info yang saya dapat memang seperti itu. Mahasiswanya sudah menghadap memberi informasi apa yang dia alami dan juga sudah melaporkan kasus itu ke pihak yang berwajib. Sementara si dosen, juga sudah memberi konfirmasi terkait hal serupa siang tadi," papar Dekan melalui pesan singkatnya.
Merespon kejadian ini, Dekan berjanji akan memanggil Dosen Prodi Pariwisata UNRI berinisial AKP tersebut, untuk meminta keterangan terkait insiden yang sebenarnya. Yang jelas selaku pimpinan, ia sangat menyayangkan bila benar itu terjadi.
"Saya sebagai pimpinan, sangat menyesalkan, seandainya memang terjadi hal tersebut. Prinsip saya adalah tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat, apalagi ini menyangkut tenaga pendidik dan anak didik," sambungnya.
Ia juga tak akan mentolerir, kalau memang ada civitas akademika Fisip yang melakukan tindak kekerasan secara fisik terhadap siapa pun, termasuk dosen ke mahasiswa ataupun sebaliknya.
Lalu terkait isu perselingkuhan yang dibenarkan sang dosen, Dekan berjanji akan memfollow up terlebih dahulu. Karena menurutnya, itu lebih ke masalah pribadi. "Masalah selingkuh itu ranah pribadi, tapi apabila sudah mengganggu kepada proses belajar mengajar tentu saya tidak akan tinggal diam," tegasnya.
"Perselingkuhan atau apapun namanya, bilamana berpengaruh kepada proses belajar mengajar, maka di situ saya akan ambil peran sebagai pimpinan. Terbukti selingkuh atau tidak, itu bukan domain saya untuk menyelidikinya, namun kalau itu yang menjadi alasan hal tersebut terjadi, maka harus dituntaskan," tutupnya.***
Halloriau
BERITA LAINNYA +INDEKS
27 Wartawan Riau ikuti UKW Gratis PWI Pusat
Pekanbaru - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan Uji Kompet.
Dua Nama Kader Golkar Berebut Tiket Pilwako Pekanbaru 2024
PEKANBARU- Meski ada sejumlah nama kader Golkar direkomendasikan oleh DPP akan m.
Klarifikasi PWI terkait bantuan Rp6 miliar yang disepakati lewat forum humas BUMN
DEWAN KEHORMATAN PWI PUSAT : BANTUAN BUMN UNTUK KEGIATAN UKW HARUS DITERIMA UTUH.
Polsek Tambang Buka Pelayanan Penitipan Kendaraan Saat Mudik.
TAMBANG- Polsek Tambang membuka pelayanan penitipan kendaraan saat mudik lebaran.
Jelang Akhir Ramadhan, Pengurus SPS Aceh Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim
Banda Aceh - Pengurus dan pimpinan media anggota Serikat Perusahaan Pers (SPS) P.
TULIS KOMENTAR +INDEKS