PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2559 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2720 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2535 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2391 Kali
Aksi Brutal Polisi Masuk Mushalla Menggunakan Sepatu dan Menginjak-injak Sajadah
Kapolresta Klarifikasi dan Minta Maaf Kepada MUI
RADARPEKANBARU.COM - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH mengklarifikasi dan telah meminta maaf kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, terkait aksi brutal yang dilakukan Kepolisian dalam penyerangan sejumlah mahasiswa di Mushala Assyakirin Kantor RRI jalan Sudirman, dengan menggunakan sepatu didalam rumah ibadah dan sebagai bentuk penistaan.
Kepada radarpekanbaru.com, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH, melalui Kasat Intel Kompol Bainar, mengatakan kedatangannya ke MUI Provinsi Riau, untuk mengklarifikasi dan menyatakan permitaan maaf kepada umat muslim melalui MUI Provinsi Riau, terkait penyerangan pengunjuk rasa didalam Mushala Assyakirin RRI yang terjadi Selasa sore (25/11) lalu.
"Iya, kita datang untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi didalam Mushala RRI beberapa waktu yang lalu," ujar Kasat Intel.
Namun kata Bainar, hal itu hanyalah pembelaan dari para mahasiswa saja. Pasalnya dibelakang itu ada unsur politisnya, "Karena dalam aksi unjuk rasa di RRI bukan semuanya mahasiswa. Ada dua orang yang kita amankan ternyata dari Partai Polisi yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," terangnya.
Lalu apakah benar pihak Kepolisian juga harus atau mengklarifikasi ke MUI Kota Pekanbaru, "Ya, rencananya klarifikasi juga ke MUI Kota Pekanbaru." Tutupnya.
Sementara Prof Dr H Muhdini MA melalui humas MUI Provinsi Riau Abdurahman, kepada wartawan melalui telepon selulernya membenarkan tentang klarifikasi dan permintaan maaf pihak Kepolisian terkait kejadian tersebut.
"Ya, Kapolresta Pekanbaru datang dan mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut," ujarnya.
Penyerangan mahasiswa oleh Polisi ini terjadi Selasa sore (25/11) lalu, saat mahasiswa yang melakukan aksi demo di RRI dibubarkan paksa oleh petugas karena dinilai tidak memiliki izin atau pemberitahuan.
Karena ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli Polisi, makan sebagian mahasiswa berlindung didalam Mushalla yang ada disamping kantor RRI.
Ternyata pihak polisi tetap melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang bersembunyi dan masuk kedalam Mushalla tanpa menanggalkan sepatunya.
Polisi masuk kedalam Mushalla dan menginjak-nginjak sajadah dan lantai tempat beribadah umat muslim.
Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi yang menerobos masuk kedalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu dan juga menyebabkan lemari kecil tempat penyimpanan sajadah dan Al-Quran rusak. (Zi)
Kepada radarpekanbaru.com, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH, melalui Kasat Intel Kompol Bainar, mengatakan kedatangannya ke MUI Provinsi Riau, untuk mengklarifikasi dan menyatakan permitaan maaf kepada umat muslim melalui MUI Provinsi Riau, terkait penyerangan pengunjuk rasa didalam Mushala Assyakirin RRI yang terjadi Selasa sore (25/11) lalu.
"Iya, kita datang untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi didalam Mushala RRI beberapa waktu yang lalu," ujar Kasat Intel.
Namun kata Bainar, hal itu hanyalah pembelaan dari para mahasiswa saja. Pasalnya dibelakang itu ada unsur politisnya, "Karena dalam aksi unjuk rasa di RRI bukan semuanya mahasiswa. Ada dua orang yang kita amankan ternyata dari Partai Polisi yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," terangnya.
Lalu apakah benar pihak Kepolisian juga harus atau mengklarifikasi ke MUI Kota Pekanbaru, "Ya, rencananya klarifikasi juga ke MUI Kota Pekanbaru." Tutupnya.
Sementara Prof Dr H Muhdini MA melalui humas MUI Provinsi Riau Abdurahman, kepada wartawan melalui telepon selulernya membenarkan tentang klarifikasi dan permintaan maaf pihak Kepolisian terkait kejadian tersebut.
"Ya, Kapolresta Pekanbaru datang dan mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut," ujarnya.
Penyerangan mahasiswa oleh Polisi ini terjadi Selasa sore (25/11) lalu, saat mahasiswa yang melakukan aksi demo di RRI dibubarkan paksa oleh petugas karena dinilai tidak memiliki izin atau pemberitahuan.
Karena ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli Polisi, makan sebagian mahasiswa berlindung didalam Mushalla yang ada disamping kantor RRI.
Ternyata pihak polisi tetap melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang bersembunyi dan masuk kedalam Mushalla tanpa menanggalkan sepatunya.
Polisi masuk kedalam Mushalla dan menginjak-nginjak sajadah dan lantai tempat beribadah umat muslim.
Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi yang menerobos masuk kedalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu dan juga menyebabkan lemari kecil tempat penyimpanan sajadah dan Al-Quran rusak. (Zi)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS