PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2572 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2736 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2550 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2406 Kali
Ani Yudhoyono Ingatkan Bu Pur Jangan Main-main
JAKARTA,(radarpekanbaru.com)-Ibu Negara Ani Yudhoyono sempat mengingatkan Sylviana Sholeha alias Bu Pur untuk tidak main-main dalam sebuah proyek yang melibatkan pejabat. Informasi itu diperoleh dari berita acara pemeriksaan (BAP) Bu Pur pada 28 Mei 2013 sebagai saksi untuk tersangka Deddy Kusdinar.
Dalam BAP tersebut, Bu Pur mengaku sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ani Yudhoyono. Pesan itu dikirim Bu Pur setelah sehari sebelumnya bertemu dengan Andi Mallarangeng pada acara Partai Demokrat di Jakarta, 2010.
"Esok harinya, saya kirim SMS ke nomor HP Ibu Ani Yudhoyono. Bunyinya, Ibu Negara, saya merasa tidak enak, niat saya mau melapor kepada Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek di Kemenpora. Tapi kayaknya dia (Andi) marah," kata Bu Pur kepada penyidik KPK, sebagaimana dikutip dalam BAP yang beredar di kalangan wartawan.
Lalu, Ani pun membalas SMS tersebut "Bu Pur, jangan main-main dengan pejabat, nanti diplintir."
"Saya hanya bantu adik-adik ini," jawab Bu Pur kepada Ani Yudhoyono.
Untuk diketahui, maksud dari SMS Bu Pur adalah mengadu bahwa dirinya merasa Andi marah karena ia membantu teman adik iparnya memenangkan proyek di Kemenpora tanpa sepengetahuan Andi. Proyek tersebut adalah pengadaan mebel untuk Rumah Sakit Cedera Atlet di Cibubur, Jakarta Timur.
Sehari sebelum mengadu ke Ani Yudhoyono, Bu Pur bertemu dengan Andi Malarangeng di JCC, saat keduanya hadir dalam sebuah acara Partai Demokrat. Saat itu, kepada Andi, Bu Pur mengatakan "Dik, terima kasih sudah dibantu, perusahaan teman adik ipar saya sudah dapat proyek mebel."
Mendengar itu, Andi tampak terkejut dan mengatakan, "Ibu (Bu Pur), kok tidak bilang saya?"
Lalu Bu Pur menjawab, "Saya sudah bilang Mak Lim." Mak Lim adalah sekretaris Andi Mallarangeng di Kemenpora.
Kompas.com belum berhasil melakukan konfirmasi terkait BAP ini ke KPK.
Sebagai informasi, nama Bu Pur juga pernah muncul dalam sidang kasus Hambalang sebelumnya. Saat itu, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang mengatakan bahwa Bu Purnomo adalah Sylviana Sholeha, Kepala Rumah Tangga Cikeas. Adapun Purnomo disebut sebagai nama dari suami Sylvia.
Rosa adalah anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Menurut Rosa, Bu Pur juga menginginkan proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor. Perusahaan Nazaruddin akhirnya tergeser dari proyek itu karena Bu Pur sudah lebih dulu mendapatkan proyek untuk pengadaan peralatan Hambalang.
Secara terpisah, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan, Purnomo adalah stafnya di Kementerian Koperasi dan UKM sejak 2009. Ia menjelaskan, Purnomo merupakan pensiunan polisi yang memiliki pengalaman di bidang koperasi ketika bertugas di kepolisian. Sepengetahuan Sjarifuddin, Bu Pur bukan Kepala Rumah Tangga Cikeas.
"Setahu saya dia itu bukan siapa-siapa. Dia bukan Kepala Rumah Tangga Cikeas. Kalau dibilang lingkaran Cikeas, orang yang tinggal di sekitar Cikeas juga lingkaran Cikeas," katanya.(kc)
Dalam BAP tersebut, Bu Pur mengaku sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ani Yudhoyono. Pesan itu dikirim Bu Pur setelah sehari sebelumnya bertemu dengan Andi Mallarangeng pada acara Partai Demokrat di Jakarta, 2010.
"Esok harinya, saya kirim SMS ke nomor HP Ibu Ani Yudhoyono. Bunyinya, Ibu Negara, saya merasa tidak enak, niat saya mau melapor kepada Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek di Kemenpora. Tapi kayaknya dia (Andi) marah," kata Bu Pur kepada penyidik KPK, sebagaimana dikutip dalam BAP yang beredar di kalangan wartawan.
Lalu, Ani pun membalas SMS tersebut "Bu Pur, jangan main-main dengan pejabat, nanti diplintir."
"Saya hanya bantu adik-adik ini," jawab Bu Pur kepada Ani Yudhoyono.
Untuk diketahui, maksud dari SMS Bu Pur adalah mengadu bahwa dirinya merasa Andi marah karena ia membantu teman adik iparnya memenangkan proyek di Kemenpora tanpa sepengetahuan Andi. Proyek tersebut adalah pengadaan mebel untuk Rumah Sakit Cedera Atlet di Cibubur, Jakarta Timur.
Sehari sebelum mengadu ke Ani Yudhoyono, Bu Pur bertemu dengan Andi Malarangeng di JCC, saat keduanya hadir dalam sebuah acara Partai Demokrat. Saat itu, kepada Andi, Bu Pur mengatakan "Dik, terima kasih sudah dibantu, perusahaan teman adik ipar saya sudah dapat proyek mebel."
Mendengar itu, Andi tampak terkejut dan mengatakan, "Ibu (Bu Pur), kok tidak bilang saya?"
Lalu Bu Pur menjawab, "Saya sudah bilang Mak Lim." Mak Lim adalah sekretaris Andi Mallarangeng di Kemenpora.
Kompas.com belum berhasil melakukan konfirmasi terkait BAP ini ke KPK.
Sebagai informasi, nama Bu Pur juga pernah muncul dalam sidang kasus Hambalang sebelumnya. Saat itu, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang mengatakan bahwa Bu Purnomo adalah Sylviana Sholeha, Kepala Rumah Tangga Cikeas. Adapun Purnomo disebut sebagai nama dari suami Sylvia.
Rosa adalah anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Menurut Rosa, Bu Pur juga menginginkan proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor. Perusahaan Nazaruddin akhirnya tergeser dari proyek itu karena Bu Pur sudah lebih dulu mendapatkan proyek untuk pengadaan peralatan Hambalang.
Secara terpisah, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan, Purnomo adalah stafnya di Kementerian Koperasi dan UKM sejak 2009. Ia menjelaskan, Purnomo merupakan pensiunan polisi yang memiliki pengalaman di bidang koperasi ketika bertugas di kepolisian. Sepengetahuan Sjarifuddin, Bu Pur bukan Kepala Rumah Tangga Cikeas.
"Setahu saya dia itu bukan siapa-siapa. Dia bukan Kepala Rumah Tangga Cikeas. Kalau dibilang lingkaran Cikeas, orang yang tinggal di sekitar Cikeas juga lingkaran Cikeas," katanya.(kc)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Sah, Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih
RADARPEKANBARU.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibr.
Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK
RADARPEKANBARU.COM - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHP.
Sejarah Tercipta, Bantai Yordania, Indonesia U-23 Lolos ke Fase Gugur Piala Asia 2024
RADARPEKANBARU.COM - Timnas Indonesia sukses melaju ke babak gugur setelah memas.
Putusan MK Diharapkan Tanpa Tekanan Pihak Manapun
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang putusan Mahkamah Kons.
Gol Komang Teguh Buka Peluang Timnas U-23 Lolos 8 Besar
RADARPEKANBARU.COM - Tampil percaya diri, Timnas Indonesia U-23 menang atas Australia dengan skor ti.
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
TULIS KOMENTAR +INDEKS