PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2547 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2709 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2524 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2378 Kali
PII Tolak Pekan Kondom Nasional dan Minta Pelajar Melek HIV/AIDS
Jateng,(radarpekanbaru.com)-Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah meminta kepada para pelajar untuk mewaspadai virus mematikan HIV, Hal itu diungkapkan dalam aksi yang dilakukan di Area Car Free Day (CFD) Kawasan Simpanglima Semarang Minggu (1/12).
Koordinator Aksi Muhammad Husni Azam mengatakan aksi turun jalan ini sebagai kepedulian PII terhadap generasi pelajar. "Pelajar harus melek HIV/AIDS, mereka harus paham bahaya virus ini, penyebab dan akibatnya," Tutur Azam dalam orasinya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terutama kepada menteri kesehatan untuk proaktif memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya HIV/AIDS. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar, penyuluhan dan pendidikan seks secara edukatif.
"Dewasa ini penyakit HIV/AIDS sudah mulai menjangkit generasi muda/ pelajar. Penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan seks bebas kalangan muda Indonesia. Sehingga menurut kami perlu adannya pembahasan serius untuk menghindarkan generasi muda/pelajar dari terjangkit virus mematikan ini". PII Jateng.
Aksi yang digelar dalam rangka menyambut hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember berlangsung dari pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, dengan melakukan long march, orasi, dan Aksi teatrikal dengan membawa keranda mayat sebagai simbol bahayanya Virus AIDS yang bisa mematikan sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan kematian.
PII Jateng Tolak Pekan Kondom Nasional
Menanggapi kebijakan pemerintah terkait penanggulangan HIV/AIDS, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah dengan tegas menolak Pekan Kondom Nasional (PKN). Ketua bidang Komunikasi Umat PW PII Jateng Muhammad Ikhsanudin mengatakan kebijakan tersebut secara tidak langsung dapat ditafsirkan sebagai kebijakan yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan seks bebas.
"Menurut kami PKN bukanlah solusi, tetapi awal musibah akan menjamurnya penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Kita tahu bahwa faktor utama penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas di masyarakat" kata Ikhsan.
Menurutnya, untuk melakukan penyelamatan generasi muda dari HIV/AIDS seharusnya pemerintah fokus pada penyebab terjangkitnya manusia oleh virus ini yakni rusaknya moral generasi muda.
"Pemerintah dan segenap elemen masyarakat harus menghimbau dan mengawasi para pemuda dan pelajar untuk menjauhi seks bebas, narkoba, dan kenakalan remaja yang lainnya yang dapat menyebabkan penyakit ini" imbuh ikhsan lebih lanjut. (dakwatuna)
Koordinator Aksi Muhammad Husni Azam mengatakan aksi turun jalan ini sebagai kepedulian PII terhadap generasi pelajar. "Pelajar harus melek HIV/AIDS, mereka harus paham bahaya virus ini, penyebab dan akibatnya," Tutur Azam dalam orasinya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terutama kepada menteri kesehatan untuk proaktif memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya HIV/AIDS. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar, penyuluhan dan pendidikan seks secara edukatif.
"Dewasa ini penyakit HIV/AIDS sudah mulai menjangkit generasi muda/ pelajar. Penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan seks bebas kalangan muda Indonesia. Sehingga menurut kami perlu adannya pembahasan serius untuk menghindarkan generasi muda/pelajar dari terjangkit virus mematikan ini". PII Jateng.
Aksi yang digelar dalam rangka menyambut hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember berlangsung dari pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, dengan melakukan long march, orasi, dan Aksi teatrikal dengan membawa keranda mayat sebagai simbol bahayanya Virus AIDS yang bisa mematikan sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan kematian.
PII Jateng Tolak Pekan Kondom Nasional
Menanggapi kebijakan pemerintah terkait penanggulangan HIV/AIDS, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah dengan tegas menolak Pekan Kondom Nasional (PKN). Ketua bidang Komunikasi Umat PW PII Jateng Muhammad Ikhsanudin mengatakan kebijakan tersebut secara tidak langsung dapat ditafsirkan sebagai kebijakan yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan seks bebas.
"Menurut kami PKN bukanlah solusi, tetapi awal musibah akan menjamurnya penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Kita tahu bahwa faktor utama penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas di masyarakat" kata Ikhsan.
Menurutnya, untuk melakukan penyelamatan generasi muda dari HIV/AIDS seharusnya pemerintah fokus pada penyebab terjangkitnya manusia oleh virus ini yakni rusaknya moral generasi muda.
"Pemerintah dan segenap elemen masyarakat harus menghimbau dan mengawasi para pemuda dan pelajar untuk menjauhi seks bebas, narkoba, dan kenakalan remaja yang lainnya yang dapat menyebabkan penyakit ini" imbuh ikhsan lebih lanjut. (dakwatuna)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
Relawan Jokowi Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Redam Ketegangan
RADARPEKANBARU.COM - Relawan Jokowi (Rejo) menyambut baik rencana pertemuan Capres peraih suara terb.
Indonesia Prihatin dengan Situasi di Timur Tengah, Semua Pihak Diminta Menahan Diri
RADARPEKANBARU-Peningkatan eskalasi militer d.
Muhammadiyah Perkiraka Idulfitri Jatuh pada 10 April
RADARPEKANBARU.COM - Muhammadiyah memperkirakan hari.
Mudik Lebaran Lewat Tol Trans Sumatera? Cek Tarif di Sini
RADARPEKANBARU.COM - Merespon antusiasme pemudik Leb.
TULIS KOMENTAR +INDEKS