PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2552 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2712 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2529 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2384 Kali
Harga Karet Rp5 Ribu per Kg, Warga Terpekik
SUNGAI MANDAU, RADARPEKANBARU.COM - Warga Kecamatan Sungai Mandau yang berprofesi sebagai petani karet mengeluhkan rendahnya harga jual komoditas karet tersebut. Bahkan kini harga karet yang dibeli pedagang setempat hanya tinggal Rp5 ribu per kilogramnya.
"Dengan harga karet sekarang ini, kami hidup pas-pasan. Belum lagi untuk keperluan anak sekolah dan kebutuhan rumah tangga. Itu pun harus rutin setiap hari menyadap karet, kalau tidak tentu tidak dapat penghasilan," ungkap Eri (44), salah seorang petani karet.
Eri mengaku untuk tetap bisa membiayai tiga anaknya yang sedang menempuh pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi, keluarga mereka terpaksa berhemat. "Kami hanya memasak sayur-sayuran dan tidak membeli ikan atau ayam. Sebenarnya tidak cukup, tapi terpaksa dicukup-cukupkan," keluhnya.
Hampir 70 persen warga di Kecamatan Sungai Mandau berprofesi sebagai petani dan penyadap karet di kebun karet masyarakat setempat. Turunnya harga karet juga berdampak terhadap menurunnya pendapatan masyarakat.
"Rendahnya harga jual karet tidak lagi bisa memenuhi keperluan hidup. Dalam sehari kami dari menyadap karet bisa menghasilkan enam kilogram karet. Kami terpaksa mencari bekerja sampingan dengan membersihkan di kebun milik orang lain. Kalau sempat harga karet dibawah Rp5 ribu, mungkin kami tak makan lagi," ucap Ujang (32), petani karet lainnya.(rp)
"Dengan harga karet sekarang ini, kami hidup pas-pasan. Belum lagi untuk keperluan anak sekolah dan kebutuhan rumah tangga. Itu pun harus rutin setiap hari menyadap karet, kalau tidak tentu tidak dapat penghasilan," ungkap Eri (44), salah seorang petani karet.
Eri mengaku untuk tetap bisa membiayai tiga anaknya yang sedang menempuh pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi, keluarga mereka terpaksa berhemat. "Kami hanya memasak sayur-sayuran dan tidak membeli ikan atau ayam. Sebenarnya tidak cukup, tapi terpaksa dicukup-cukupkan," keluhnya.
Hampir 70 persen warga di Kecamatan Sungai Mandau berprofesi sebagai petani dan penyadap karet di kebun karet masyarakat setempat. Turunnya harga karet juga berdampak terhadap menurunnya pendapatan masyarakat.
"Rendahnya harga jual karet tidak lagi bisa memenuhi keperluan hidup. Dalam sehari kami dari menyadap karet bisa menghasilkan enam kilogram karet. Kami terpaksa mencari bekerja sampingan dengan membersihkan di kebun milik orang lain. Kalau sempat harga karet dibawah Rp5 ribu, mungkin kami tak makan lagi," ucap Ujang (32), petani karet lainnya.(rp)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Media Expo SPS Riau Hari Kedua Semakin Ramai Pengunjung
PEKANBARU - Media Expo SPS Riau dan Festival PPID tahun 2022 semakin ramai .
Rekomendasi Model Baju Gamis Terbaru di Tahun 2022
Hampir setiap tahunnya, model baju gamis selalu berubah-ubah sesuai dengan zaman.
Bawaslu Kampar Umumkan 63 Nama Panwaslu Kecamatan Lulus Seleksi Wawancara
BANGKINANG - Sesuai tahapan yang ditetapkan Bawaslu RI, pokja pembentukan P.
Bawaslu Kampar Umumkan Hasil Ujian CAT Calon Panwaslu Kecamatan
RADARPEKANBARU.COM - Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Badan Pengawas Pemilu .
Bawaslu Kampar Awasi Peserta Seleksi CAT Calon Panwaslu Kecamatan
BANGKINANG--Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah, SH terlihat sedang s.
TULIS KOMENTAR +INDEKS