PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2559 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2720 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2535 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2391 Kali
Disinyalir, Ketua DPD II Golkar Kampar Akan Pecat Sekretarisnya
Ahmad Fikri
RADARPEKANBARU.COM - Pasca pelantikan Anggota DPRD Kampar periode 2014-2019 muncul kisruh atau mosi tidak percaya di partai Golkar yang dipimpin oleh Ahmad Fikri yang juga merupakan ketua DPRD Kampar sementara.
Informasi yang dihimpun radarpekanbaru.com, kisruh atau mosi Tidak perrcaya ini bermula adanya pengurus partai mencoba untuk memakzulkan kepemimpinan Ahmad Fikri sebagai ketua DPD II partai Golkar Kampar. Hal ini dikatakan Narasumber kepada radarpekanbaru.com, Kamis (18/9).
"Benar, ada rencana jahat untuk pemakzulan kepemimpinan Ahmad Fikri, ini terbukti bahwa ahmad fikri tidak layak untuk memimpin serambi mekkahnya Riau ini," katanya.
Lanjut Narasumber, Pasalnya kader golkar yang satu ini dianggap sebagai sosok yang memiliki Track Record yang cendrung oportunis dan tidak bisa memperjuangkan aspirasi partai.
"Pemimpin DPD II Partai Golkar kampar mendatang di harapkan orang yang terbebas dari perselingkuhan dengan partai politik lainnya. Akhir-akhir ini Partai Golkar Kampar kurang menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan Pemerintah. Banyak aspirasi penting yang disampaikan rakyat terkait sejumlah permasalahan yang ada, namun tidak ada satupun dikritik selama Ahmad Fikri menjabat Ketua DPD II Golkar Kampar pengganti Syafrizal ini," sindirnya.
Dikatakan lagi, Diduga pekan lalu ketua DPD II mengajak seluruh PK Golkar Kampar untuk berunding menjatuhkan salah satu pengurus partainya dengan membuat surat pernyataan yakni Eka Sumahamid.
"Pekan lalu, Ahmad Fikri ketua DPD II Golkar mengajak seluruh PK Golkar Kampar ke Sumatera Barat untuk membicarakan pemecatan salah satu pengurus partainya Eka Sumahamid yang dianggap tak lagi sepaham dengan aturan partai. Dan disinyalir hasilnya seluruh PK Golkar menyepakati usulan Ahmad Fikri untuk memecat pengurus inti partai Golkar tersebut," jelasnya.
Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Kampar Ahmad Fikri kepada radarpekanbaru, Kamis (18/9) malam, melalui BBMnya membantah adanya isu akan dipecatnya Eka Sumahamid pengurus partai Golkar dan juga merupakan sekretarisnya.
"Siapa yang bilang tuh bos,keliru tuh,"katanya
Lanjut, ditanya mengapa ajak PK golkar ke luar dearah, dia menjawab "Ke Sumatera Barat itu pergi bersenang-senang bos, jalan-jalan maksud nya, Bukan saya mengajak,usulan kawan-kawan kita pergi jalan-jalan, pasca pelantikan anggota DPRD, dan tentu nya kawan-kawan sepakat, siapa yang ada waktu berangkat, yang tidak ada waktu tidak berangkat ,gitu bos," Ujarnya sambil tersenyum.
Terkait akan adanya pemecatan terhadap pengurus partai golkar Kampar dan memaksakan membuat surat pernyataan kepada seluruh PK Golkar Kampar untuk memecat Eka Sumahamid , Ahmad Fikri membantah.
"Saya dengan eka tidak ada masalah biasa-biasa saja, siapa bilang ada masalah,tidak ada persilisihan, dan perbedaan pendapat itu wajar,itu kan dinamika berpartai,sah-sah saja, dengan adanya dinamika tersebut kita lebih kuat,bersatu untuk kepentingan yang lebih besar, info keliru itu" terangnya.
Ditambahkannya, "di rumah tangga kita saja banyak perbedaan pendapat,apa lagi di partai? Isu saja jadi berita ,tidak ada itu, saya kan ketua partai nya,saya yang lebih tahu,
dalam rangka menyatukan pendapat,pendapat mana yang lebih menguntungkan untuk kepentingan yang lebih besar, itu yang kita laksanakan, "Pungkas Ahmad Fikri. (Ram)
Informasi yang dihimpun radarpekanbaru.com, kisruh atau mosi Tidak perrcaya ini bermula adanya pengurus partai mencoba untuk memakzulkan kepemimpinan Ahmad Fikri sebagai ketua DPD II partai Golkar Kampar. Hal ini dikatakan Narasumber kepada radarpekanbaru.com, Kamis (18/9).
"Benar, ada rencana jahat untuk pemakzulan kepemimpinan Ahmad Fikri, ini terbukti bahwa ahmad fikri tidak layak untuk memimpin serambi mekkahnya Riau ini," katanya.
Lanjut Narasumber, Pasalnya kader golkar yang satu ini dianggap sebagai sosok yang memiliki Track Record yang cendrung oportunis dan tidak bisa memperjuangkan aspirasi partai.
"Pemimpin DPD II Partai Golkar kampar mendatang di harapkan orang yang terbebas dari perselingkuhan dengan partai politik lainnya. Akhir-akhir ini Partai Golkar Kampar kurang menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan Pemerintah. Banyak aspirasi penting yang disampaikan rakyat terkait sejumlah permasalahan yang ada, namun tidak ada satupun dikritik selama Ahmad Fikri menjabat Ketua DPD II Golkar Kampar pengganti Syafrizal ini," sindirnya.
Dikatakan lagi, Diduga pekan lalu ketua DPD II mengajak seluruh PK Golkar Kampar untuk berunding menjatuhkan salah satu pengurus partainya dengan membuat surat pernyataan yakni Eka Sumahamid.
"Pekan lalu, Ahmad Fikri ketua DPD II Golkar mengajak seluruh PK Golkar Kampar ke Sumatera Barat untuk membicarakan pemecatan salah satu pengurus partainya Eka Sumahamid yang dianggap tak lagi sepaham dengan aturan partai. Dan disinyalir hasilnya seluruh PK Golkar menyepakati usulan Ahmad Fikri untuk memecat pengurus inti partai Golkar tersebut," jelasnya.
Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Kampar Ahmad Fikri kepada radarpekanbaru, Kamis (18/9) malam, melalui BBMnya membantah adanya isu akan dipecatnya Eka Sumahamid pengurus partai Golkar dan juga merupakan sekretarisnya.
"Siapa yang bilang tuh bos,keliru tuh,"katanya
Lanjut, ditanya mengapa ajak PK golkar ke luar dearah, dia menjawab "Ke Sumatera Barat itu pergi bersenang-senang bos, jalan-jalan maksud nya, Bukan saya mengajak,usulan kawan-kawan kita pergi jalan-jalan, pasca pelantikan anggota DPRD, dan tentu nya kawan-kawan sepakat, siapa yang ada waktu berangkat, yang tidak ada waktu tidak berangkat ,gitu bos," Ujarnya sambil tersenyum.
Terkait akan adanya pemecatan terhadap pengurus partai golkar Kampar dan memaksakan membuat surat pernyataan kepada seluruh PK Golkar Kampar untuk memecat Eka Sumahamid , Ahmad Fikri membantah.
"Saya dengan eka tidak ada masalah biasa-biasa saja, siapa bilang ada masalah,tidak ada persilisihan, dan perbedaan pendapat itu wajar,itu kan dinamika berpartai,sah-sah saja, dengan adanya dinamika tersebut kita lebih kuat,bersatu untuk kepentingan yang lebih besar, info keliru itu" terangnya.
Ditambahkannya, "di rumah tangga kita saja banyak perbedaan pendapat,apa lagi di partai? Isu saja jadi berita ,tidak ada itu, saya kan ketua partai nya,saya yang lebih tahu,
dalam rangka menyatukan pendapat,pendapat mana yang lebih menguntungkan untuk kepentingan yang lebih besar, itu yang kita laksanakan, "Pungkas Ahmad Fikri. (Ram)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS