PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2577 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2741 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2557 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2412 Kali
Peradaban Melayu Jauh Lebih Dulu Dari Jaman Mesopetomia
Husni Thamrin
RADARPEKANBARUARU.COM - Tidak terduga tenyata peradapan melayu, yang kini penduduknya mencapai lebih dari 200 juta jiwa tersebar di beberapa negara merupakan peradapan awal, bahkan lebih dahulu dari peradaban zaman Mesopetomia.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) UIN Suska Riau, Drs. Husni Thamrin, M.Si dalam bembuka seminar Internasional bertajukkan Islam dan Peradaban (tamadun) Melayu, (8/9) menyampaikan tentang peradaban melayu, bahwa pengertian melayu yang lain merupakan salah satu ras yang ada di dunia maupun bangsa.
Istilah itu di gunakan dalam Antropologi maupun UNISCO untuk menyebutkan penduduk asli di simenanjung, gugusan pulau-pulau Melayu atau di kenal dengan Malay World.
Konsep tersebut tidak menjadikan agama islam sebagai syarat syahnya Melayu, dalam hal itu, orang batak, Filiphina, taiwan, Thailand, Vietnam dan kepulauan Polenesia dan Austronesia adalah Ras Melayu, hanya saja melayu sangat identik dengan Islam.
Dibeberkan Husni, Dunia melayu-islam mempunyai sejarah yang panjang sebelum datangnya barat. Sejarah telah menunjukkan bahwa dunia Melayu-islam merupakan pusat peradaban, pusat pekembangan budaya dan pusat perdagangan yang penting.
Peradaban dan kebudayaan melayu sejak ratusan tahun telah menunjukkan kemampuannya untuk berkembang pesat merangkumi bahasa, kesusastraan, kesenian, pemikiran kepercayaan, ekonomi,teknologi dan norma hidup.
Berbicara tentang kegemilangan peradaban melayu dan budaya melayu, Husni mngutarakan, yang menjadi persoalan dan sering di bahas tentang siapa yang laya memainkan peranan untuk mengangkat marwah dan derajat melayu sehingga menjadi masyhur dan terkenal. Jawabannya ialah, islam yang menjadi pegangan dilihat dari segi faktor yang utama memainkan peranan dalam memperkasakan melayu beserta kebudayaannya.
Perdaban dan kebudayaan melayu sangat perlu di masyhurkan, mengingat peradaban ini jauh lebih dulu dari peradaban Mesopetomia. Mengutip dari pandangan Wan Hasyim dalam Elya Roza (2014) tentang sejarah, menyatakan bahwa, alam melayu dianggap sebagai kawasan pertama kehidupan manusia berperadapan (tamaddun), di perkirakan 15.000 tahun Sebelum Masehi. Bahkan lebih dulu dari perdapan, Cina, Timur Tengah, India, Mesopetomia, Peradapan Yunani dan lainnya, ungkap Husni.
Dalam hal itu orang melayu sudah mengenal dengan bercocok tanam, beternak, berburu dan meramu serta telah mengenal teknologi berlayar, seni, megis dan religi, ujarnya. Seminar internatonal yang diselengggrakan itu, menghadirkan narasumber ternama pakar dibidangnya dari berbagai negara, seperti, Prof.Dr. Kiyomi Yamashita dan Susi Ong dari Nihon University Jepang, Prof. madya datuk, DR. Baharuddin, Hj. Puteh dan Prof. Dr. HM. Nazir dari UIN Suska Riau, MA Minh Tien (Tokoh Islam Vietnam), dan beberapa tokoh dan ilmuan lainnya.
Sementara, rektor UIN suska Riau, Prof. Dr.Munzir Hitami, sangat berapresiasi dengan seminar international yang di taja LP2M UIN Suska Riau. Dengan seminar internasional tersebut dapat menggali lebih dalam lagi tentang peradaban dan kebudayaan melayu. Serta mampu melahirkan terobosan baru agar Melayu dapat di perhitungkan di kancah Internasional.(frt/lam)
Ketua Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) UIN Suska Riau, Drs. Husni Thamrin, M.Si dalam bembuka seminar Internasional bertajukkan Islam dan Peradaban (tamadun) Melayu, (8/9) menyampaikan tentang peradaban melayu, bahwa pengertian melayu yang lain merupakan salah satu ras yang ada di dunia maupun bangsa.
Istilah itu di gunakan dalam Antropologi maupun UNISCO untuk menyebutkan penduduk asli di simenanjung, gugusan pulau-pulau Melayu atau di kenal dengan Malay World.
Konsep tersebut tidak menjadikan agama islam sebagai syarat syahnya Melayu, dalam hal itu, orang batak, Filiphina, taiwan, Thailand, Vietnam dan kepulauan Polenesia dan Austronesia adalah Ras Melayu, hanya saja melayu sangat identik dengan Islam.
Dibeberkan Husni, Dunia melayu-islam mempunyai sejarah yang panjang sebelum datangnya barat. Sejarah telah menunjukkan bahwa dunia Melayu-islam merupakan pusat peradaban, pusat pekembangan budaya dan pusat perdagangan yang penting.
Peradaban dan kebudayaan melayu sejak ratusan tahun telah menunjukkan kemampuannya untuk berkembang pesat merangkumi bahasa, kesusastraan, kesenian, pemikiran kepercayaan, ekonomi,teknologi dan norma hidup.
Berbicara tentang kegemilangan peradaban melayu dan budaya melayu, Husni mngutarakan, yang menjadi persoalan dan sering di bahas tentang siapa yang laya memainkan peranan untuk mengangkat marwah dan derajat melayu sehingga menjadi masyhur dan terkenal. Jawabannya ialah, islam yang menjadi pegangan dilihat dari segi faktor yang utama memainkan peranan dalam memperkasakan melayu beserta kebudayaannya.
Perdaban dan kebudayaan melayu sangat perlu di masyhurkan, mengingat peradaban ini jauh lebih dulu dari peradaban Mesopetomia. Mengutip dari pandangan Wan Hasyim dalam Elya Roza (2014) tentang sejarah, menyatakan bahwa, alam melayu dianggap sebagai kawasan pertama kehidupan manusia berperadapan (tamaddun), di perkirakan 15.000 tahun Sebelum Masehi. Bahkan lebih dulu dari perdapan, Cina, Timur Tengah, India, Mesopetomia, Peradapan Yunani dan lainnya, ungkap Husni.
Dalam hal itu orang melayu sudah mengenal dengan bercocok tanam, beternak, berburu dan meramu serta telah mengenal teknologi berlayar, seni, megis dan religi, ujarnya. Seminar internatonal yang diselengggrakan itu, menghadirkan narasumber ternama pakar dibidangnya dari berbagai negara, seperti, Prof.Dr. Kiyomi Yamashita dan Susi Ong dari Nihon University Jepang, Prof. madya datuk, DR. Baharuddin, Hj. Puteh dan Prof. Dr. HM. Nazir dari UIN Suska Riau, MA Minh Tien (Tokoh Islam Vietnam), dan beberapa tokoh dan ilmuan lainnya.
Sementara, rektor UIN suska Riau, Prof. Dr.Munzir Hitami, sangat berapresiasi dengan seminar international yang di taja LP2M UIN Suska Riau. Dengan seminar internasional tersebut dapat menggali lebih dalam lagi tentang peradaban dan kebudayaan melayu. Serta mampu melahirkan terobosan baru agar Melayu dapat di perhitungkan di kancah Internasional.(frt/lam)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Rusia Veto Resolusi PBB Tentang Pencegahan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa
RADARPEKANBARU.COM - Resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi seperangkat aturan guna mencegah perlom.
Pria Ukraina di Luar Negeri Diminta Pulang untuk Ikut Perang
RADARPEKANBARU.COM - Kekurangan tentara di medan perang, mendorong Ukraina menarik warga mereka yang.
Di Tengah Ketegangan dengan China, Filipina Terima Rudal Canggih India
RADARPEKANBARU.COM - Filipina menerima pasokan rudal jelajah supersonik canggih buatan India, BrahMo.
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
TULIS KOMENTAR +INDEKS