PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2569 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2732 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2547 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2403 Kali
Mantap! SBY Larang Kadernya Gabung Kabinet Jokowi-JK
BOGOR, RADARPEKANBARU.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada kadernya untuk tidak menjadi bagian dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab, Demokrat sudah memutuskan untuk mengambil bagian di luar pemerintahan.
"Itu harus seizin ketua umum (masuk kabinet). Tapi sih kayanya tidak diizinkan. Partai kan sudah bilang penyeimbang itu kan berarti di luar pemerintahan. Berarti implementasinya tidak ada kader yang akan diutus jadi anggota kabinet," terang Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014).
Alasan partainya mengambil posisi sebagai penyeimbang dalam pemerintahan karena partai besutan SBY itu berorientasi kepada program dan bukan kekuasaan.
"Sejak dari awal kan Partai Demokrat orientasinya kepada program, orientasinya pada kebijakan, bukan pada kekuasaan," ucapnya.
Dia juga belum mengetahui program pasangan Jokowi-JK secara utuh dalam memimpin bangsa, termasuk yang sudah dijabarkan sebelumnya dalam berbagai kesempatan debat capres dan cawapres.
"Ya belum tahu, soalnya kan belum pernah mendapatkan secara utuh. Debat capres kan cuma ad hoc, parsial dan tidak utuh. Kita kan maunya secara komprehensif," tegasnya.(okezone)
"Itu harus seizin ketua umum (masuk kabinet). Tapi sih kayanya tidak diizinkan. Partai kan sudah bilang penyeimbang itu kan berarti di luar pemerintahan. Berarti implementasinya tidak ada kader yang akan diutus jadi anggota kabinet," terang Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014).
Alasan partainya mengambil posisi sebagai penyeimbang dalam pemerintahan karena partai besutan SBY itu berorientasi kepada program dan bukan kekuasaan.
"Sejak dari awal kan Partai Demokrat orientasinya kepada program, orientasinya pada kebijakan, bukan pada kekuasaan," ucapnya.
Dia juga belum mengetahui program pasangan Jokowi-JK secara utuh dalam memimpin bangsa, termasuk yang sudah dijabarkan sebelumnya dalam berbagai kesempatan debat capres dan cawapres.
"Ya belum tahu, soalnya kan belum pernah mendapatkan secara utuh. Debat capres kan cuma ad hoc, parsial dan tidak utuh. Kita kan maunya secara komprehensif," tegasnya.(okezone)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK
RADARPEKANBARU.COM - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHP.
Sejarah Tercipta, Bantai Yordania, Indonesia U-23 Lolos ke Fase Gugur Piala Asia 2024
RADARPEKANBARU.COM - Timnas Indonesia sukses melaju ke babak gugur setelah memas.
Putusan MK Diharapkan Tanpa Tekanan Pihak Manapun
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang putusan Mahkamah Kons.
Gol Komang Teguh Buka Peluang Timnas U-23 Lolos 8 Besar
RADARPEKANBARU.COM - Tampil percaya diri, Timnas Indonesia U-23 menang atas Australia dengan skor ti.
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
TULIS KOMENTAR +INDEKS