PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2547 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2709 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2524 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2378 Kali
Waduh, Wartawan AS Disiksa ISIS Bak Tahanan Guantanamo
Ilustrasi
RADARPEKANBARU.COM - Sebelum wartawan Amerika Serikat (AS) James Foley dipenggal oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dirinya sempat disiksa seperti tahanan teroris di Penjara Guantanamo. Cara penyiksaan itu dikembangkan oleh CIA.
Suratkabar The Washington Post mengemukakan penemuan ini berdasarkan keterangan pihak yang mengetahui pasti apa yang terjadi dengan wartawan AS yang disandera itu. Setidaknya empat wartawan AS, -termasuk James Foley- mengalami penyiksaan yang disebut "waterboarding" ini.
Teknik waterboarding ini merupakan teknik interogasi terhadap tersangka teroris yang ditahan di Penjara AS Guantanamo di Kuba. Para teroris itu diikat di sebuah bangku dan wajahnya ditutupi dengan kain. Kemudian, tahanan itu disiram air dingin ke dalam mulut dan hidungnya melalui kain tersebut.
Tindakan interogasi ekstrem ini digunakan oleh CIA terhadap tiga tersangkat teroris yang tertangkap setelah serangan 11 September 2001. Presiden Barack Obama menilai hal ini sebagai penyiksaan seperti halnya penenggelaman.
Apa yang dialami oleh tahanan teroris itu, sepertinya dialami juga oleh empat wartawan AS yang disandera ISIS. Foley yang dipancung oleh ISIS, juga mengalami tindakan penyiksaan yang sama.
"Mereka tahu persis bagaimana cara melakukannya. Hingga saat ini, sandera itu masih ditahan di Kota Raqqah," ungkap seseorang yang mengetahui apa yang dialami wartawan AS yang ditahan ISIS, seperti dikutip The Washington Post, Jumat (29/8/2014).
Sementara seorang lain yang mengetahui penyanderaan James Foley, mengakui bahwa wartawan AS itu mengalami penyiksaan. Pria yang menolak disebut namanya tersebut mengatakan, penyiksaan terhadap Foley termasuk dengan cara waterboarding.
"Iya, hal itu sama dengan informasi yang berkembang dan Jim (James Foley) mengalami penyiksaan. Saya yakin dia mengalami banyak penyiksaan secara fisik," ujarnya.
Sementara Ibunda dari Foley, Diane, mengaku tidak pernah mendapatkan kabar bahwa putranya disiksa. James Foley dipenggal oleh ISIS pekan lalu, terkait dengan serangan AS ke wilayah basis pertahanan mereka di Irak.
Kelompok ini turut mengancam untuk membunuh wartawan AS lainnya, Steven J. Sotloff. Sotloff terakhir terlihat di akhir rekaman video yang dikeluarkan ISIS, ketika mereka mengumumkan pemenggalan Foley. Dua warga AS lainnya saat ini juga masih disandera oleh ISIS. (okezone)
Suratkabar The Washington Post mengemukakan penemuan ini berdasarkan keterangan pihak yang mengetahui pasti apa yang terjadi dengan wartawan AS yang disandera itu. Setidaknya empat wartawan AS, -termasuk James Foley- mengalami penyiksaan yang disebut "waterboarding" ini.
Teknik waterboarding ini merupakan teknik interogasi terhadap tersangka teroris yang ditahan di Penjara AS Guantanamo di Kuba. Para teroris itu diikat di sebuah bangku dan wajahnya ditutupi dengan kain. Kemudian, tahanan itu disiram air dingin ke dalam mulut dan hidungnya melalui kain tersebut.
Tindakan interogasi ekstrem ini digunakan oleh CIA terhadap tiga tersangkat teroris yang tertangkap setelah serangan 11 September 2001. Presiden Barack Obama menilai hal ini sebagai penyiksaan seperti halnya penenggelaman.
Apa yang dialami oleh tahanan teroris itu, sepertinya dialami juga oleh empat wartawan AS yang disandera ISIS. Foley yang dipancung oleh ISIS, juga mengalami tindakan penyiksaan yang sama.
"Mereka tahu persis bagaimana cara melakukannya. Hingga saat ini, sandera itu masih ditahan di Kota Raqqah," ungkap seseorang yang mengetahui apa yang dialami wartawan AS yang ditahan ISIS, seperti dikutip The Washington Post, Jumat (29/8/2014).
Sementara seorang lain yang mengetahui penyanderaan James Foley, mengakui bahwa wartawan AS itu mengalami penyiksaan. Pria yang menolak disebut namanya tersebut mengatakan, penyiksaan terhadap Foley termasuk dengan cara waterboarding.
"Iya, hal itu sama dengan informasi yang berkembang dan Jim (James Foley) mengalami penyiksaan. Saya yakin dia mengalami banyak penyiksaan secara fisik," ujarnya.
Sementara Ibunda dari Foley, Diane, mengaku tidak pernah mendapatkan kabar bahwa putranya disiksa. James Foley dipenggal oleh ISIS pekan lalu, terkait dengan serangan AS ke wilayah basis pertahanan mereka di Irak.
Kelompok ini turut mengancam untuk membunuh wartawan AS lainnya, Steven J. Sotloff. Sotloff terakhir terlihat di akhir rekaman video yang dikeluarkan ISIS, ketika mereka mengumumkan pemenggalan Foley. Dua warga AS lainnya saat ini juga masih disandera oleh ISIS. (okezone)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
Relawan Jokowi Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Redam Ketegangan
RADARPEKANBARU.COM - Relawan Jokowi (Rejo) menyambut baik rencana pertemuan Capres peraih suara terb.
Indonesia Prihatin dengan Situasi di Timur Tengah, Semua Pihak Diminta Menahan Diri
RADARPEKANBARU-Peningkatan eskalasi militer d.
Muhammadiyah Perkiraka Idulfitri Jatuh pada 10 April
RADARPEKANBARU.COM - Muhammadiyah memperkirakan hari.
Mudik Lebaran Lewat Tol Trans Sumatera? Cek Tarif di Sini
RADARPEKANBARU.COM - Merespon antusiasme pemudik Leb.
TULIS KOMENTAR +INDEKS