Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Trump Kembali Selisih Paham dengan Ahli soal Cabut Lockdown
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Donald Trump kembali mempertegas ketegangan dengan penasihat medis Anthony Fauci terkait rencana untuk mencabut penguncian wilayah (lockdown) di tengah merebaknya penyebaran virus corona.
Kali ini, perbedaan pendapat antara keduanya terkait rencana untuk mengizinkan kembali aktivitas belajar di sekolah. Perbedaan pendapat terjadi soal rencana untuk membuka kembali sekolah dan perguruan tinggi di bulan September.
Fauci memperingatkan Trump untuk melonggarkan lockdown dengan sangat hati-hati dan tidak cepat-cepat mencabut pembatasan. Sebaliknya, Trump mengatakan mengatakan jika ucapan Fauci 'tidak dapat diterima'.
"Kami membuka kembali negara kami, orang-orang menginginkannya kembali dibuka, sekolah-sekolah akan dibuka kembali," ujar Trump kepada awak media di Gedung Putih seperti dilansir AFP.
Fauci, pakar penyakit menular di Amerika Serikat menjadi penasihat utama Trump selama masa pandemi corona. Ia mengingatkan jika pencabutan lockdown dilakukan terlalu cepat bisa membawa konsekuensi sangat serius bagi negara.
"Ada risiko nyata bahwa Anda akan memicu wabah yang mungkin tidak dapat Anda kendalikan, dan bahkan membuat Anda tidak bisa kembali memulihkan ekonomi," ujarnya saat berbicara di hadapan panel Senat pada Selasa (12/5).
Ucapan Fauci ini merujuk pada adanya kemungkinan virus bisa kembali menyebar jika pemerintah berkeras mencabut lockdown demi memulihkan kembali kondisi perekonomian.
Ia mengatakan rencana pembukaan sekolah dan perguruan tinggi pada September terlalu cepat. Fauci memperkirakan baru bakal menguji kemanjuran vaksin corona pada Desember.
Trump beberapa kali berselisih paham dengan Fauci di tengah upaya menekan laju penularan virus corona di AS. Dalam sebuah kesempatan di awal Maret, Fauci sempat menentang ucapan Trump terkait jadwal vaksin corona yang diklaim telah siap dalam hitungan bulan.
Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus dan angka kematian akibat virus corona tertinggi di dunia. Data Worldometers mencatat saat ini AS memiliki 1.428.902 kasus dengan 85.095 kematian dan 307.893 pasien sembuh.(cnn)
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
Bandara Internasional Dubai Kacau Setelah Dilanda Banjir Bandang
RADARPEKANBARU.COM - Banjir bandang mengacaukan sejumlah operasi dan layanan di Bandara Internasiona.
Waspada Serangan Israel, Iran Tutup Fasilitas Nuklir
RADARPEKANBARU.COM - Fasilitas nuklir Iran sementara waktu ditutup untuk mengantisipasi serangan bal.
Iran Klaim Semua Rudal Hipersoniknya Berhasil Capai Wilayah Israel
RADARPEKANBARU.COM - Semua rudal hipersonik yang digunakan dalam serangan balasan Iran telah berhasi.
Iran Tak Ragu Serang Yordania Jika Berani Bantu Israel
RADARPEKANBARU-Yordania mungkin menjadi target serangan udara Iran berikutnya, jika negara itu ke.