Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
WHO: Lockdown Tidak Cukup untuk Kalahkan Covid-19
LONDON - - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, penguncian wilayah yang dilakukan oleh banyak negara tidak dapat dengan mudah mengalahkan virus corona. Langkah-langkah kesehatan masyarakat diperlukan untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.
"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata pakar darurat WHO, Mike Ryan dilansir di BBC, Ahad (22/3).
"Jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan muncul kembali," kata Ryan.
Sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat mengikuti China dan negara-negara Asia lainnya dengan melakukan pembatasan drastis untuk memerangi virus corona covid-19. Upaya yang dilakukan yakni sebagian besar pekerja disuruh bekerja dari rumah dan sekolah, bar, pub dan restoran ditutup.
Ryan mengatakan, bahwa contoh-contoh dari China, Singapura dan Korea Selatan, yang ditambah pembatasan dengan langkah-langkah keras untuk menguji setiap kemungkinan suspek, memberikan model untuk Eropa. Saat ini, menurut WHO, Eropa telah menggantikan Asia sebagai pusat pandemi.
"Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya. Kita harus berjuang melawan virus," kata Ryan.
Italia sekarang adalah negara yang paling parah terkena virus di dunia. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan Inggris bisa kewalahan kecuali orang menghindari interaksi sosial. Menteri perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan, bahwa produksi tes akan berlipat ganda minggu depan dan meningkat setelahnya.
Ryan juga mengatakan, bahwa beberapa vaksin sedang dikembangkan, tetapi hanya satu yang memulai uji coba di AS. Ditanya berapa lama sebelum tersedia vaksin di Inggris, dia mengatakan, bahwa orang-orang perlu realistis.
"Kita harus memastikan bahwa itu benar-benar aman, kita berbicara setidaknya satu tahun," katanya. Ryan mengatakan, vaksin akan datang, tetapi kita harus keluar dan melakukan apa yang perlu kita lakukan sekarang. (rep)
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
Bandara Internasional Dubai Kacau Setelah Dilanda Banjir Bandang
RADARPEKANBARU.COM - Banjir bandang mengacaukan sejumlah operasi dan layanan di Bandara Internasiona.
Waspada Serangan Israel, Iran Tutup Fasilitas Nuklir
RADARPEKANBARU.COM - Fasilitas nuklir Iran sementara waktu ditutup untuk mengantisipasi serangan bal.
Iran Klaim Semua Rudal Hipersoniknya Berhasil Capai Wilayah Israel
RADARPEKANBARU.COM - Semua rudal hipersonik yang digunakan dalam serangan balasan Iran telah berhasi.
Iran Tak Ragu Serang Yordania Jika Berani Bantu Israel
RADARPEKANBARU-Yordania mungkin menjadi target serangan udara Iran berikutnya, jika negara itu ke.
Israel Kembali Bunuh Komandan Lapangan Hizbullah di Lebanon
RADARPEKANBARU.COM - Israel kembali menyerang kelompok militan Hizbullah dengan .