PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2546 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2708 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2523 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2378 Kali
Wow,Pengidap HIV Ditolak Naik Pesawat di China
Ilustrasi
RADARPEKANBARU.COM - Dua penumpang dengan HIV di China menggugat suatu maskapai penerbangan setempat karena menolak mereka naik pesawat. Mereka menuduh maskapai itu telah berlaku diskriminatif terhadap pengidap HIV, virus yang menyebabkan penyakit kekebalan tubuh AIDS.
Seperti diberitakan BBC, Jumat 15 Agustus 2014, media lokal menyebutkan dua pria dan seorang temannya yang tidak mengidap HIV dicegah naik pesawat milik maskapai Spring Airlines di Bandara Shenyang.
Pengadilan di Shenyang akhirnya menerima kasus mereka Jumat kemarin. Kelompok HAM mengatakan bahwa stigmatisasi orang-orang dengan HIV dan AIDS masih luas di China.
Presiden maskapai Wang Zhenghua, Selasa lalu mengatakan bahwa perusahaan tidak mendiskriminasikan pengidap HIV. Insiden itu, katanya, hanya bentuk kecemasan dari para staf.
Namun dia menambahkan perusahaan akan mempersilakan penumpang yang mengidap HIV untuk naik pesawat, selama tidak membuat diri mereka "terlalu terlihat" agar tidak membuat takut penumpang lain.
Sementara itu, situs Spring Airlines menyatakan bahwa perusahaan memiliki hak untuk menolak orang-orang dengan "penyakit menular".
Peristiwa penolakan itu terjadi 28 Juli 2014. Surat kabar Fazhi menyebutkan ketika tiga penumpang itu siap-siap untuk naik pesawat ke Shijiazhuang, yang terletak di Beijing, mereka langsung dihentikan oleh petugas.
"Setelah kami mendapat boarding pass, kami diberitahu seorang pejabat Spring Airlines bahwa beberapa dari kami mengidap HIV," kata satu dari tiga penumpang itu kepada media lokal.
"Pejabat itu lalu menelepon kantor pusat Shanghai untuk meminta petunjuk, dan kemudian memberitahu kepada kami bahwa perusahaan memiliki aturan yang melarang penumpang dengan HIV ikut terbang."
Tiga penumpang itu tidak bisa bernegosiasi dengan para pejabat maskapai, dan akhirnya tiga tiket itu dibatalkan. Mereka akhirnya menggunakan transportasi kereta api untuk ke tujuan.
Sektiga penggugat itu sekarang menuntut kompensasi sebesar 48.999 yuan atau sekitar $7.967 dan permintaan maaf dari pihak maskapai.
Tahun lalu, usulan pemerintah yang melarang pasien HIV menggunakan pemandian umum mendapat kritik tajam dari publik.
China hanya mengangkat larangan pada orang asing dengan HIV memasuki negara itu pada 2010.
Di tahun yang sama, seorang pria ditolak mengajar karena mengidap HIV. Pengadilan memutuskan hal itu adalah kasus diskriminasi HIV pertama yang terjadi di negara itu. (viva)
Seperti diberitakan BBC, Jumat 15 Agustus 2014, media lokal menyebutkan dua pria dan seorang temannya yang tidak mengidap HIV dicegah naik pesawat milik maskapai Spring Airlines di Bandara Shenyang.
Pengadilan di Shenyang akhirnya menerima kasus mereka Jumat kemarin. Kelompok HAM mengatakan bahwa stigmatisasi orang-orang dengan HIV dan AIDS masih luas di China.
Presiden maskapai Wang Zhenghua, Selasa lalu mengatakan bahwa perusahaan tidak mendiskriminasikan pengidap HIV. Insiden itu, katanya, hanya bentuk kecemasan dari para staf.
Namun dia menambahkan perusahaan akan mempersilakan penumpang yang mengidap HIV untuk naik pesawat, selama tidak membuat diri mereka "terlalu terlihat" agar tidak membuat takut penumpang lain.
Sementara itu, situs Spring Airlines menyatakan bahwa perusahaan memiliki hak untuk menolak orang-orang dengan "penyakit menular".
Peristiwa penolakan itu terjadi 28 Juli 2014. Surat kabar Fazhi menyebutkan ketika tiga penumpang itu siap-siap untuk naik pesawat ke Shijiazhuang, yang terletak di Beijing, mereka langsung dihentikan oleh petugas.
"Setelah kami mendapat boarding pass, kami diberitahu seorang pejabat Spring Airlines bahwa beberapa dari kami mengidap HIV," kata satu dari tiga penumpang itu kepada media lokal.
"Pejabat itu lalu menelepon kantor pusat Shanghai untuk meminta petunjuk, dan kemudian memberitahu kepada kami bahwa perusahaan memiliki aturan yang melarang penumpang dengan HIV ikut terbang."
Tiga penumpang itu tidak bisa bernegosiasi dengan para pejabat maskapai, dan akhirnya tiga tiket itu dibatalkan. Mereka akhirnya menggunakan transportasi kereta api untuk ke tujuan.
Sektiga penggugat itu sekarang menuntut kompensasi sebesar 48.999 yuan atau sekitar $7.967 dan permintaan maaf dari pihak maskapai.
Tahun lalu, usulan pemerintah yang melarang pasien HIV menggunakan pemandian umum mendapat kritik tajam dari publik.
China hanya mengangkat larangan pada orang asing dengan HIV memasuki negara itu pada 2010.
Di tahun yang sama, seorang pria ditolak mengajar karena mengidap HIV. Pengadilan memutuskan hal itu adalah kasus diskriminasi HIV pertama yang terjadi di negara itu. (viva)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
Relawan Jokowi Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Redam Ketegangan
RADARPEKANBARU.COM - Relawan Jokowi (Rejo) menyambut baik rencana pertemuan Capres peraih suara terb.
Indonesia Prihatin dengan Situasi di Timur Tengah, Semua Pihak Diminta Menahan Diri
RADARPEKANBARU-Peningkatan eskalasi militer d.
Muhammadiyah Perkiraka Idulfitri Jatuh pada 10 April
RADARPEKANBARU.COM - Muhammadiyah memperkirakan hari.
Mudik Lebaran Lewat Tol Trans Sumatera? Cek Tarif di Sini
RADARPEKANBARU.COM - Merespon antusiasme pemudik Leb.
TULIS KOMENTAR +INDEKS