PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2573 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2736 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2553 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2408 Kali
Buah Kerja Keras, Tengkorak Bocah Ditemukan
Tengkorak bocah ditemukan
UJUNG TANJUNG, RADARPEKANBARU.COM - Pencarian jasad FD (5) korban pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tersangka MD seperti yang diakui tersangka pada polisi yakni di dekat jembatan di Kepenghuluan Sekapas, Rantau Kopar, Rokan Hilir (Rohil) membuahkan hasil.
Sebelumnya, Tim Satreskrim Polres Siak, dibantu Polsek Rantau Kopar serta warga setempat pada Ahad (10/8) lalu hanya menemukan jaket milik pelaku, sandal dan pakaian yang diduga milik korban. Pada pencarian susulan, Rabu (13/8), sekitar pukul 16.30 WIB, ditemukan tengkorak kepala yang diduga tengkorak korban FD.
Kapolres Rohil AKBP Tonny Hermawan R SIK mengatakan, sebelum mengintensifkan pencarian di sekitar TKP, pihaknya telah mengerahkan 20 personel gabungan Satlantas, staf dan reskrim untuk menuju TKP mencari jenazah korban. Pada pukul 16.00 WIB pihaknya tiba di TKP. "Di areal belukar dasar parit dengan dibantu lima warga, 15 personel masuk ke parit untuk melaksanakan pencarian," kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Eka Ariandy Putra dan Kasubag Humas AKP Ali Suhud.
Pukul 16.30 WIB, lanjutnya, Briptu Adhe Adha menemukan tengkorak kepala yang jarak dari temuan baju dan sandal korban pada saat pencarian oleh tim Polres Siak hanya sekitar 30 meter saja.
Setelah penemuan itu, pukul 17.15 WIB, pencarian dihentikan dan tengkorak kepala korban dibawa menuju ke RS Bhayangkara Pekanbaru dengan didampingi orangtua korban untuk tes DNA,’"ujar Tonny Hermawan.
Sebelum penemuan itu, Kapolres menegaskan pihaknya memberikan perhatian lebih untuk upaya pengungkapan dan penemuan korban. Diakuinya ini cukup sulit, karena kejadiannya sudah lama. Jika menggunakan metal detector pun susah. "Begitu juga jika pakai anjing pelacak, karena tentu kondisinya sudah tidak berbau," katanya.
Terpisah, orangtua korban, Sumedi (40) dan Sartik (36), warga Rantau Kopar mengaku sedih dengan kenyataan itu. Namun demikian, mereka juga berterima kasih pada polisi yang berhasil mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.
Kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/8) Sumedi membenarkan sebelum dia kehilangan sang anak, waktu itu FD pergi membeli sate pada sore hari. "Segala upaya dan cara untuk bisa menemukan anak kami itu telah kami lakukan. Tapi apa yang kami terima saat ini? Ternyata anak kami menjadi korban mutilasi oleh manusia tak berprikemanusiaan itu," katanya.
Sementara itu, Sartik mengaku pasrah dengan kejadian yang mereka hadapi. "Mungkin sudah takdir kami dengan cobaan ini,’"tuturnya.
Terungkapnya kasus penculikan disertai pembunuhan dan mutilasi ini membuat geger warga di Kecamatan Rantau Kopar. Pihak pemerintahan kecamatan telah menyampaikan kepada perangkat pemerintahan yang ada untuk mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan perhatian dan pengawasan pada anak-anak.
"Kami dari kecamatan bersama unsur kepenghuluan, mengimbau untuk sama-sama waspada. Begitu juga hendaknya pihak sekolah harus mengawasi anak-anak. Orangtua harus ekstra hati-hati, jangan melepas anak pergi ke jalan sendirian, dan mesti dipesankan untuk tidak mau ikut orang yang tak dikenal meskipun dibujuk atau diiming-imingi apapun," kata Camat Rantau Kopar, Ramlan. (anto/rp)
Sebelumnya, Tim Satreskrim Polres Siak, dibantu Polsek Rantau Kopar serta warga setempat pada Ahad (10/8) lalu hanya menemukan jaket milik pelaku, sandal dan pakaian yang diduga milik korban. Pada pencarian susulan, Rabu (13/8), sekitar pukul 16.30 WIB, ditemukan tengkorak kepala yang diduga tengkorak korban FD.
Kapolres Rohil AKBP Tonny Hermawan R SIK mengatakan, sebelum mengintensifkan pencarian di sekitar TKP, pihaknya telah mengerahkan 20 personel gabungan Satlantas, staf dan reskrim untuk menuju TKP mencari jenazah korban. Pada pukul 16.00 WIB pihaknya tiba di TKP. "Di areal belukar dasar parit dengan dibantu lima warga, 15 personel masuk ke parit untuk melaksanakan pencarian," kata Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Eka Ariandy Putra dan Kasubag Humas AKP Ali Suhud.
Pukul 16.30 WIB, lanjutnya, Briptu Adhe Adha menemukan tengkorak kepala yang jarak dari temuan baju dan sandal korban pada saat pencarian oleh tim Polres Siak hanya sekitar 30 meter saja.
Setelah penemuan itu, pukul 17.15 WIB, pencarian dihentikan dan tengkorak kepala korban dibawa menuju ke RS Bhayangkara Pekanbaru dengan didampingi orangtua korban untuk tes DNA,’"ujar Tonny Hermawan.
Sebelum penemuan itu, Kapolres menegaskan pihaknya memberikan perhatian lebih untuk upaya pengungkapan dan penemuan korban. Diakuinya ini cukup sulit, karena kejadiannya sudah lama. Jika menggunakan metal detector pun susah. "Begitu juga jika pakai anjing pelacak, karena tentu kondisinya sudah tidak berbau," katanya.
Terpisah, orangtua korban, Sumedi (40) dan Sartik (36), warga Rantau Kopar mengaku sedih dengan kenyataan itu. Namun demikian, mereka juga berterima kasih pada polisi yang berhasil mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.
Kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/8) Sumedi membenarkan sebelum dia kehilangan sang anak, waktu itu FD pergi membeli sate pada sore hari. "Segala upaya dan cara untuk bisa menemukan anak kami itu telah kami lakukan. Tapi apa yang kami terima saat ini? Ternyata anak kami menjadi korban mutilasi oleh manusia tak berprikemanusiaan itu," katanya.
Sementara itu, Sartik mengaku pasrah dengan kejadian yang mereka hadapi. "Mungkin sudah takdir kami dengan cobaan ini,’"tuturnya.
Terungkapnya kasus penculikan disertai pembunuhan dan mutilasi ini membuat geger warga di Kecamatan Rantau Kopar. Pihak pemerintahan kecamatan telah menyampaikan kepada perangkat pemerintahan yang ada untuk mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan perhatian dan pengawasan pada anak-anak.
"Kami dari kecamatan bersama unsur kepenghuluan, mengimbau untuk sama-sama waspada. Begitu juga hendaknya pihak sekolah harus mengawasi anak-anak. Orangtua harus ekstra hati-hati, jangan melepas anak pergi ke jalan sendirian, dan mesti dipesankan untuk tidak mau ikut orang yang tak dikenal meskipun dibujuk atau diiming-imingi apapun," kata Camat Rantau Kopar, Ramlan. (anto/rp)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS