Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Pangeran Arab Saudi Kritik Keputusan AS Tarik Tentara dari Suriah
Riyadh - Seorang pangeran senior kerajaan Arab Saudi Pangeran Turki al-Faisal mengatakan bahwa penarikan pasukan Amerika Serikat dari Suriah akan memperburuk situasi di negara yang masih dilanda perang tersebut.
Dalam wawancara dengan BBC, Pangeran Turki al-Faisal mengatakan dunia saat ini bersalah menelantarkan warga Suriah dan rencana penarikan pasukan AS akan memberikan dampak 'yang sangat negatif."
"Tindakan AS, dari sudut pandang saya, akan semakin membuat situasinya lebih kompleks, dan bukannya malah menciptakan solusi, dan ini membuat tidak saja Iran semakin berpengaruh, namun juga Rusia dan Bashar al-Assad." katanya. "Jadi dari sudut pandang tersebut tentu saja ini merupakan perkembangan yang sangat negatif."
Bulan Desember lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan kemenangan atas IS di Suriah dan mengatakan dia akan menarik sekitar 2 ribu tentara dari negara tersebut. Pangeran Faisal mengatakan mundurnya Menteri Pertahanan AS James Mattis - yang mundur bulan Desember - juga tidak membantu keadaan.
"Jelas sekali dia berbeda pendapat dengan pemerintah mengenai kebijakan di Suriah, jadi dalam konteks ini kalau dia masih menjabat ini akan berarti pertanda lebih positif bagi kebijakan untuk tetap berada di sana."
Pangeran Faisal tidak lagi memiliki jabatan dalam pemerintahan Arab Saudi namun menurut BBC, pandangannya besar kemungkinan menggambarkan pandangan resmi pemerintah Saudi.
Hubungan AS-Saudi tegang setelah pembunuhan terhadapKashoggi, Pangeran Faisal berbicara dengan BBC menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang akan berkunjung ke ibukota Saudi Ryadh sebagai bagian dari lawatan ke Tmur Tengah.
Hubungan antara Riyadh dan Washington tetap tegang menyusul pembunuhan terhadap kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi bulan Oktober lalu di konsulat Saudi di Istanbul.
Anggota dari tim pengawal Putra Mahkota Mohammed bin Salman diduga kuat menjadi pelaku dan para politisi di Amerika Serikat telah mendesak AS menarik dukungan terhadap perang yang dilakukan Saudi di Yaman.
"Kami akan melanjutkan pembicaraan dengan Putra Mahkota dan juga pihak Saudi guna memastikan adanya akuntabilitas penuh dan ditambah rasa hormat berkenaan dengan pembunuhan terhadap Jamal Kashoggi," kata Pompeo.
Pangeran Faisal menekankan posisi Saudi bahwa Putra Mahkota tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut, dan menyebut liputan media berkenaan dengan tewasnya Khashoggi sebagai 'usaha tidak adil guna mengkriminalisasi Putra Mahkota."
"Tindakan tidak benar yang dilakukan bawahan bukan hal yang unik di kerajaan, juga bukan hal yang unik bagi Putra Mahkota.' katanya kepada BBC. "Tidak ada bukti bahwa bahwa dia terlibat dalam pembunuhan yang keji tersebut." (dtk)
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
Bandara Internasional Dubai Kacau Setelah Dilanda Banjir Bandang
RADARPEKANBARU.COM - Banjir bandang mengacaukan sejumlah operasi dan layanan di Bandara Internasiona.
Waspada Serangan Israel, Iran Tutup Fasilitas Nuklir
RADARPEKANBARU.COM - Fasilitas nuklir Iran sementara waktu ditutup untuk mengantisipasi serangan bal.
Iran Klaim Semua Rudal Hipersoniknya Berhasil Capai Wilayah Israel
RADARPEKANBARU.COM - Semua rudal hipersonik yang digunakan dalam serangan balasan Iran telah berhasi.
Iran Tak Ragu Serang Yordania Jika Berani Bantu Israel
RADARPEKANBARU-Yordania mungkin menjadi target serangan udara Iran berikutnya, jika negara itu ke.